cara membaca suar di peta
PetaGoogle: cara menggunakan arahan suara Di antara aplikasi yang paling popular dari segi peta dan navigator, Peta Google adalah
Denganperolehan suara yang di atas 20 persen, plus PKS, PKB, PAN dan PBB, Anda bisa memperkirakan jumlah suara yang kemungkinan bisa didulang PD dan koalisi pada Pilpres putaran pertama nanti. Dimana peran PPP di sini yang sama sekali tidak disebut-sebut dalam grafis itu? Hal yang sama bisa dilihat di Partai Golkar.
1789 Cara membuat peta di Minecraft. Anda baru saja membangun kabin Anda Minecraft dan Anda mulai menjelajah ke sekitarnya. Anda juga ingin menjelajahi tempat-tempat yang lebih jauh, tetapi agak sulit bagi Anda untuk menyesuaikan diri, karena Anda takut tersesat dan tidak pernah menemukan jalan pulang.
Periksaorientasi peta. Buka dan periksa peta untuk memastikan bahwa Anda mempelajarinya dari perspektif yang tepat. Sebagian besar peta dilengkapi dengan "logo kompas" di salah satu sudut yang menunjukkan arah yang diindikasikan oleh berbagai penanda. Kecuali dikatakan sebaliknya, bagian atas peta biasanya merupakan arah utara.
Mulailahdari ujung kiri pita ukur, yang biasanya diberi label "0". Lihatlah di bagian kanan pita ukur, yang sejajar dengan tepi benda yang Anda ukur, dan catat angkanya. Sebagai contoh, hasil pengukuran di angka 205 sentimeter berarti sama dengan 2,05 meter.
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. MERDEKABELAJAR MODUL PROJEK PenguatanPROFIL Siswa PANCASILA Inferior 7 FASE D TAHUN Tanzil 2022/2023 INTEGRASI Ain PELAJARAN BAHASA INDONESIA, IPS, PENDIDIKAN PANCASILA, MATEMATIKA, INFORMATIKA Penggubah UNIT KERJA Muh. Sholikhuddin, SMP NEGERI 1 TURI Jl. Raya Turi No 164 Kec. TURI Kab. Lamongan Lawe Pelegalan Modul Projek Pemantapan Profil Pelajar Pancasila Inferior 7 plong Fase D Kurikulum Merdeka Modul Projek Penguatan Profil Petatar Pancasila Kelas 7 plong Fase D di Kurikulum Merdeka Hari Tanzil2022/2023 dengan judul Suara Demokrasi dengan mengambil topik Peran “Sarana Sosial Dalam Kerakyatan MasaKini”, disusun bersama oleh para penyedia semenjak mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPS, Pendidikan Pancasila,Matematika, dan informatika sesuai karakteristik, mileu dan budaya setempat oleh penulis telah divalidasioleh Koordinator projek untuk selanjutnya disetujui maka dari itu Kepala Ketengan Pendidikan. Modul Ajar ini bisadigunakan seumpama Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran di SMP Negeri 1 TURI Perian Ajaran 2022/2023 plongKurikulum Merdeka. Mengetahui Ditetapkan di TURIMajikan SMP Negeri 1 TURI, Pada Tanggal 12 Juli 2022 Muhammad Munir, PencatatNIP. 196909061997021003 Fasilitator, Muh. Sholikhuddin, NIP. 197503272007011010 Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila – Suara Demokrasi – SMPN 1 TURI 1 MERDEKABELAJAR MODUL PROJEK PENGUATAN Memoar Petatar PANCASILA Kop Suara miringDEMOKRASI MARI BERDEMOKRASI DENGAN SANTUN DAN CERDAS TOPIK Sneking One is Number One PERAN MEDIA SOSIAL TA 2022/2023 Kerumahtanggaan DEMOKRASI Mutakhir Kreator UNIT KERJA Muh. Sholikhuddin, SMP Provinsi 1 TURI Jl. Raya Turi No 164 Kec. N u r i Kab. Lamongan PROJEK Pengukuhan PROFIL Pelajar PANCASILA SMP Negeri 1 TURI Judul SUARA_DEMOKRASI Alokasi Perian 40 Mata Pelajaran Topik“Ayo BERDEMOKRASI JPDENGAN SANTUN & Terintegrasi dengan beragam Peran Media Sosial InternalBERKUALITAS !!!” mata pelajaran terkait Demokrasi Kontemporer terutama Ma-Pel Bahasa Indonesia, IPS, Pend Pancasila, Ilmu hitung dan Informatika. Target Peserta Didik Besaran Siswa 32 Model Pembelajaran Sarana/PrasaranaPeserta reguler murid Bersemuka Taman bacaan, Internet dan PJJ Luring laptop takdirnya ada, ulas balairungJenjang Sekolah atau halaman sekolahSMP Inferior 7,8,9 Nama Tim Penyusun Muh. Sholikhuddin, Tahun Disusun 2022 TAHAP – 1 – PENDAHULUAN – Persoalan Nan INGIN DITELAAH RELEVANSI PROJEK TOPIK INI DENGAN SEKOLAH Perkembangan teknologi yang semakin pesat, Dalam survei Digital Civility Index DCI kerjakan mengetimemungkinkan kita dapat mengalunkan pendapat tingkat kesopanan digital global, Indonesia mendudukidengan menggunakan ragam platform yang berbeda. peringkat paling bawah di negeri Asia Tenggara. Bersumber totalTeknologi internet memudahkan kita buat 32 negara nan disurvei pun Indonesia menduduki peringkatberkomunikasi atau bersabda menerobos jejaring sosial atau asal yakni urutan ke-29. Ada 32 negara dan sosial. Penggunaan media jejaring ini dapat responden nan terbabit di studi ini. Di Indonesia seorang,menghemat masa dan biaya dalam banyak hal. Kita ada 503 responden yang diberikan beberapa pertanyaandiberi kebebasan dalam penggunaannya, namun mengenai adab berkomunikasi secara digital. Artinya tingkatkebebasan ini bukan penting bukan memiliki etika atau kesopanan warganet di Indonesia tergolong penggunaannya, mana yang dapat danmana yang lain dapat. Sebaiknya kita dapat mengenali Rendahnya peringkat Indonesia ini menunjukkan masihbagaimana etika yang mesti diperhatikan dalam rendahnya pemahaman masyarakat akan keberadaan manjapadapenggunaan jejaring sosial. Agar setiap konsumen maya dan nyata sebagai dua hal nan berbeda. Galibnyajejaring sosial merasakan kenyamanan dalam bani adam Indonesia merasa sungkan kalau bertatap muka secarapenggunaannya dan terhindar dari kejahatan. Banyak simultan. Termasuk segan detik mau menganjurkanpersoalan sosial nan terjadi di tengah masyarakat perbedaan pendapat, ketidaksukaan, dan takut menyinggungkita karena kurangnya kesadaran beretika internal saingan wicara. Itu sebabnya ketika tatap muka muka, hamba allahmenggunakan jejaring sosial. Sejumlah persoalan menumpu memilih ketimbul ialah Namun, di wahana sosial, seandainya ada sesuatu yang mengemukakan 1. Perubahan pada pembantu belief, nilai rasa ketidaksetujuan maupun ketidaksukaan, mereka makin bebas values, dan sikap attitude. menyampaikan perasaaan yang mungkin saja bukan boleh tersampaikan ketika bertatap. Sebab, mereka hanya 2. Perubahan kognitif dan bisikan privacy tatap muka dengan ponsel dan akun yang tidak memiliki hoax / berita bohong, cyber-hate / ujaran ekspresi. Belum ada kesadaran, bahwa ada bani adam di balik kekhisitan dan cyber bullying / perundungan akun tersebut, yang boleh saja tersinggung atau tersakiti detik dunia lelembut. mengaji atau mematamatai kiriman ampuh ujaran kegeraman. 3. Kemandirian berekspresi sonder mengindahkan Kejadian ini dapat dihindari jikalau pengguna media sosial dapat norma dan hukum. menyampaikan argument dengan menggunakan ilmu mantik, bukan mencaci dengan banyak pembukaan semburan. Sekolah adalah lembaga atau ajang berlangsungnya proses pendidikan dengan tujuan mengingkari tingkah laris basyar ke sisi yang lebih baik melalui interaksi dengan mileu sekitar dan kognisi. Salah satunya adalah mengajarkan cara nan santun dan beretika dalam mengeluarkan pendapat, terutama untuk remaja yang masih berusia 13-15 masa. P5 – Suara Demokrasi – SMP Area 1 Turi 2 Format Elemen & SUB-ELEMEN 1. BERKEBINEKAAN GLOBAL 1. Atom Refleksi dan bertanggung jawab terhadap2. BERNALAR Kritis pengalaman heterogenitas Sub-anasir 1 Melaraskan perbedaan budaya PEMAHAMAN UTAMA 2. Elemen Berkeadilan Sosial Sub-elemen 2 Berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan bersama 3. Unsur Berkeadilan Sosial Sub-molekul 3 Memahami peran makhluk dalam kerakyatan 1. Partikel Memperoleh dan memproses pemberitaan dan gagasan Sub-elemen 1 Mengenali, menguraikan, dan mengolah takrif dan gagasan 2. Anasir Menganalisis dan mengevaluasi penalaran dan prosedurnya Sub-zarah 2 Mengevaluasi dan menganalisa penalaran sebelum mencekit suatu keputusan ataupun penali 3. Zarah Refleksi pemikiran dan proses nanang Sub-zarah 3 Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya koteng Pertanyaan INTI 1. Demokrasi adalah tulang beragangan tadbir di 1. Jelaskan tantangan demokrasi di Indonesia? mana semua warga negaranya memiliki hak 2. Bagaimana mudahmudahan demokrasi dijalankan secara sama internal pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka baik secara abstrak serentak ataupun melewati perwakilan. 3. Kok kerakyatan Pancasila bertujuan buat 2. Demokrasi Pancasila bermaksud untuk mengutamakan keselarasan, keadilan, dan mengutamakan kehangatan, keadilan, keselamatan bangsa di atas kepentingan pribadi dan keselamatan bangsa di atas maslahat maupun golongan? pribadi alias golongan. 4. Bagaimana kaidah untuk berpendapat dengan3. Hak kerjakan menyingkirkan pendapat harus mematuhi norma sosial dan hokum? dilakukan dengan memedulikan norma sosial dan syariat yang main-main. 5. Solusi barang apa yang boleh kita tawarkan untuk mengantisipasi persoalan tersebut 4. Hak berpendapat pelalah diiringi dengan menyorongkan pendapat/berdemokrasi dengan kewajiban menghargai pendapat sosok lain, santun dan bermutu? karena sreg dasarnya setiap kemerdekaan yang dimiliki kerap dibatasi makanya peruntungan dan kedaulatan orang tak 5. Terwalak aturan alias etika yang harus dipatuhi saat kita menjalankan hak berdemokrasi atau berpendapat baik secara virtual ataupun di dunia maujud. P5 – Kritik Demokrasi – SMP Negeri 1 Turi 3 Galur Kronologi BERKEBINEKAAN GLOBAL FASE ALUR Jalan Berpikir logis KRITIS FASE DI AKHIRDI Penghabisan FASE D FASE D 1. Mengidentifikasi dan menyodorkan isu-isu 1. Mengenali, menguraikan, dan menganalisis tentang penghargaan terhadap heterogenitas dan informasi yang relevan serta memprioritaskan kesetaraan budaya. beberapa gagasan tertentu. 2. Berpartisipasi intern menentukan kriteria dan 2. Membuktikan penalaran dengan berbagai argumen metode nan disepakati bersama cak bagi intern cekut suatu simpulan ataupun keputusan. menentukan sortiran dan keputusan bakal kebaikan bersama melangkahi proses menengok 3. Menguraikan postulat yang digunakan, menyadari pikiran secara cermat dan terbuka dengan tendensi dan konsekuensi bias pada panduan pendidik. pemikirannya, serta berusaha mempertimbangkan perspektif yang berbeda. 3. Mencerna konsep hak dan kewajiban serta implikasinya terhadap ekspresi dan perilakunya. Mulai aktif mengambil sikap dan langkah untuk melindungi eigendom anak adam/kerubungan lain. TAHAP – 2 – INDIKATOR KEBERHASILAN – Tugas Unjuk Pemahaman Tujuan Mengejar solusi efektif mengkampanyekan pemakaian alat angkut sosial nan sehat,berorientasi legaEksploitasi ki alat sosial medsos di Indonesia terus membangun nyawa demokrasi nan bermartabat,santunberkembang. Lahirnya medsos menjadikan acuan perilaku dan berkualitas dengan mengindahkan norma sosial danmasyarakat mengalami pergeseran, budaya, etika, dan norma hukum yang Belakangan, munculnya ragam deklarasi bohonghoaks yang meresahkan publik, membuat pengguna Peran Partner Kerja Kementerian Syariat dan Hak Asasimedsos harus cerdas n domestik mengoptimalkannya Orangsebagai kendaraan penyampaian informasi yang baik. Hadirin Masyarakat lega umumnya / Remaja sreg khususnyaIa diminta berkomplot oleh Departemen Syariatdan Hak Asasi Manusia Kemenkumham Situasimenyelenggarakan kegiatan Seminar PemanfaatanMedia Sosial. Kegiatan ini bertujuan bagi Penggunaan media sosial medsos di Indonesia terusmeningkatkan kemampuan remaja pada khususnya, dan berkembang. Lahirnya medsos menjadikan teladan perilakumasyarakat pada biasanya, lakukan mengintensifkan mahajana mengalami pergeseran, baik budaya, etika, danpenggunaan medsos, bagi menangkal maraknya norma nan ada. Belakangan, munculnya ragam kabar bohonghoaks. Mengingat awam/remaja sering kali hoaks yang meresahkan masyarakat, membentuk konsumen medsosdihadapkan sreg narasi nan negatif, menggiring harus cerdas dalam mengoptimalkannya sebagai kendaraanterbentuknya persepsi negative di masyarakat. penyampaian kenyataan yang baik. Beliau diminta berkarya sama oleh Departemen Hukum dan Properti Asasi Sosok Kemenkumham menyelenggarakan kegiatan Seminar Pemakaian Media Sosial. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan akil balig pada khususnya, dan umum pada umumnya, untuk memaksimalkan penggunaan medsos menjadi lebih baik- menangkal maraknya hoaks yang merupakan salah suatu contoh dari dampak negatif medsos. Mengingat awam/remaja cangap kali dihadapkan pada narasi yang negatif, sehingga menggiring opini terbentuknya impresi subversif akan suatu duduk permasalahan atau suatu pendapat di awam. Komoditas Aturan/tata tertib bermedia sosial yang baik, beretika, santun dan berkualitas kerumahtanggaan membawakan pendapat kerakyatan. Aturan ini akan dikaji pun oleh KEMENKUNHAM sebelum dijadikan UU yang akan disosialisasikan di masyarakat P5 – Celaan Kerakyatan – SMP Provinsi 1 Turi 4 Standards Tatap rubrik seutuhnya di lampiran 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Ketepatan Sasaran Alat dan incaran Slide penyajian, artikel, laptop, instrumen Ancangan biaya yang dibutuhkan Lain adatulis, projector, instrumen Metode Pembelajaran Diskusi,temu duga, inkuiri,Tips buat guru Peran guru adalah sebagai fasilitator, unjuk rasa dan eksperimenpelatih, penasehat dan talang kerjakan mendapatkanhasil yang optimal sesuai dengan sosi imajinasi, reka ciptadan inovasi dari siswa. TAHAP – 3 – DETAIL KEGIATAN – I. Taaruf “PERAN Media SOSIAL DAN Kerakyatan DI INDONESIA” Adil Peserta didik mampu mengajukan tanya bikin klarifikasi dan interpretasi embaran, serta mencari tahu penyebab dan konsekuensi dari informasi tersebut. Kegiatan Persiapan 1. Temperatur menyiapkan 2 artikel yang membahas secara kritis isu persilihan psikologis dan gangguan privacy yang dihadapi remaja, sehubungan dengan kebebasan mengeluarkan pendapat di media sosial. alat-sosial-dan-demokrasi-harapan-ataupun- gaham 2. Guru menyiapkan 3 kata sandang koran yang mengomongkan keterkaitan antara ki alat sosial dan demokrasi sosial-dalam-demokrasi-indonesia 3. Jika sekolah mempunyai prasarana yang sepan master boleh menampilkan video singkat yang berisi issue diatas. Pelaksanaan memulai projek ini dengan lamar kepada petatar jaga barang apa yang mereka adv pernah adapun demokrasi. Beberapa pertanyaan pemantik yang bisa dipakai makna demokrasi dalam pemahamanmu ? ciri kerakyatan? c. Bagaimana pendapatmu akan halnya kebebasan berpendapat? Hingga batas mana dalam sistem demokrasi? 2. Guru memasyarakatkan tema projek dan mengistimewakan relevansi pendayagunaan media sosial detik ini buat menyuarakan pendapat demokrasi. 3. Peserta bimbing dibagi n domestik keramaian 4 orang dan menggunakan metode jigsaw berbagi babak bacaan, temperatur membagikan 8 artikel kepada tiap kelompok untuk dibaca. Agar membentuk kelompok yang lebih inklusif, temperatur dapat mempertimbangkan permukaan pantat agama, etnis, jenis kelamin, kembali tingkat kemampuan siswa didik dalam proses pembentukan kerumunan. 4. Peserta didik di masing-masing kelompok secara porselen saling memasrahkan ringkasan intipati kata sandang nan mereka baca.. Alat dan Bulan-bulanan Slide presentasi, kata sandang Peran Guru Penyedia Durasi1,5 jam Tugas Peserta jaga diminta buat melakukan riset mandiri tentang pendayagunaan kendaraan sosial bikin menyuarakan pendapat baik secara lokal dan nasional Dagangan Hasil riset dalam bentuk peta perasaan yang menggunakan lebih dari 3 sumber kenyataan P5 – Kritik Kerakyatan – SMP Negeri 1 Turi 5 II. Penyelidikan ISU • Objektif Peserta didik mampu mengidentifikasi dan mengutarakan isu-isu akan halnya pujian terhadap spesies dan kesetaraan budaya. • Kegiatan 1. Master mengulang juga dampak pendayagunaan media sosial dalam menyuarakan pendapat yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia, khususnya remaja. Murid didik diajak kerjakan timbrung menambahkan apa yang disampaikan makanya temperatur semenjak hasil pendalaman mandiri mereka di aktivitas sebelumnya. 2. Guru mengocok video mengenai penggunaan media sosial yang menyebabkan timbulnya perubahan plong kepercayaan believe, nilai values dan sikap attitude di Indonesia sekali lagi dampaknya terhadap perkembangan serebral dan gangguan privacy. 3. Setelah menonton video ini, peserta bimbing diminta bakal beranggar pena dalam gerombolan nan sudah dibentuk sebelumnya. Tentang hawa dapat menerimakan beberapa pertanyaan untuk memimpin petatar dalam diskusi. a. Apakah pelajar didik melihat isu penggunaan sarana sosial cak bagi berpendapat bagaikan salah suatu isu khusyuk cak bagi diri mereka? b. Apakah mereka menemukan berita bohong hoax, cyber bullying perundungan dunia gaib dan cyber hate ujaran kehasadan? Kalau iya, dimana dan bagaimana perasaan mereka? Apakah mereka menganggap ini hal yang sudah menjadi air mandi atau mereka pernah merasa tidak nyaman dengan ini? c. Siapakah yang bertanggung jawab terhadap ketidaknyamanan tersebut? d. Apa dampak berita bohong hoax, cyber bullying perundungan dunia lelembut dan cyber hate ujaran kebencianterhadap kesehatan mental dan fisik manusia? e. Segala apa dampak hal tersebut terhadap kemerdekaan berpendapat? f. Apakah solusi nan bisa diterapkan untuk mengatasi peristiwa tersebut? 4. Master lalu membudayakan kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital, perkembangannya, serta kritik terhadap program ini. 5. Dalam penjelasan mengenai kampanye Propaganda Nasional Literasi Digital, ini, guru dapat mengistimewakan plong pentingnya proses menjaga persatuan dan kesatuan dan kaitannya terhadap usaha pengurangan hate speech, hoax, cyber bullying yang terserah sebagai parit demokrasi untuk menyatakan pendapat. • Alat dan Bahan Slide Pengajuan dan Video • Peran Temperatur Narasumber dan Fasilitator • Durasi 2 Jam • Tugas Pesuluh asuh menuliskan hal-hal nan sudah diketahui, hal yang ingin diketahui serta hal nan sedang dipelajari akan halnya isu-isu diatas kerumahtanggaan konsep peta pikiran atau diagram tercecer. • Komoditas Denah perasaan/diagram sederhana P5 – Celaan Kerakyatan – SMP Negeri 1 Turi 6 • Alternatif kegiatan Orang tua peserta didik bisa dijadikan narasumber lakukan curah pendapat berbagi pengalaman periode sebelum dan setelah wahana sosial digunakan/diciptakan ibarat sarana berdemokrasi III. REFLEKSI AWAL • Adil Peserta didik gemuk menimang secara responsif gambaran berbagai macam kelompok budaya yang ditemui dan cara meresponnya. • Kegiatan 1. Bersumber hasil eksplorasi isu, serigala siswa ajar merefleksikan gaya hidupnya terkait penggunaan media sosial dalam menyuarakan pendapat. a. Pemahaman peserta didik bahwa hak berucap adalah hak semua penghuni negara di alam kerakyatan b. Dalam keseharian, apakah pesuluh didik dapat bertanggung jawab internal menggunakan sarana sosial? c. Apakah peserta pelihara mengetahui etika menggunakan media sosial secara santun dan bermutu? d. Apakah pesuluh pelihara memafhumi kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital dan sudah berangkat menjalaninya? e. Apakah menurut pelajar didik, mereka sudah congah berkontribusi untuk mengkampanyakan Manuver Nasional Literasi Digital apartemen dan sekolah” 2. Setelah peserta ajar mengisi lembar refleksi, guru dapat membaca dan mengidentifikasi maklumat dan kemampuan nan mutakadim dimiliki saat ini. 3. Master dapat mengajak petatar didik untuk berbagi hasil berpunca refleksi tersebut, seperti a. Peristiwa yang menarik buat mereka akan halnya isu ini b. Situasi yang bisa dilakukan taruna sebaya mereka untuk berkontribusi berkampanye adapun Gerakan Kewarganegaraan Literasi Digital c. Kendala yang biasa ditemui saat mereka menyedang menggunakan cara yang santun dan baik momen mengutarakan pendapat melalui kendaraan sosial • Perkakas dan Bahan Lembar Refleksi • Peran Master Penyedia • Durasi 1 Jam • Tugas Peserta didik berbagi asam garam suka dan gundah dalam melantunkan pendapat dengan menggunakan media sosial • Produk Jurnal yang berilmu tulisan hasil asam garam P5 – Suara Demokrasi – SMP Negeri 1 Turi 7 IV KUNJUNGAN KE KANTOR KELURAHAN/ DESA SETEMPAT • Objektif Siswa didik mengarifi konsep properti dan bagasi serta implikasinya terhadap ekspresi dan perilakunya • Kegiatan Langkah Sebelum Kunjungan 1. Anju Jadwal Anjangsana. Hawa mempersiapkan jadwal kunjungan ke kantor kelurahan/desa dan/ataupun komunitas demokrasi yang ada di daerah sekolah mewah. 2. Permufakatan ibu bapak. Suhu meminta izin kepada pihak orangtua buat membawa peserta bimbing intern kunjungan ini. Guru bisa memberikan penjelasan mengenai tujuan positif dari lawatan ini kepada anak adam renta, tetapi tidak memaksakan jika hamba allah tua keberatan. 3. Menghubungi aparat kelurahan pertinggal resmi sekolah kepada Bapak Drum/Kepala Desa /Komunitas Demokrasi setempat dan mengatur jadwal agar sepanjang lawatan. 4. Takhlik Pertanyaan Wawancara. Sebelum kunjungan, dengan bimbingan guru, peserta didik dapat mempersiapkan list pertanyaan kunci yang bisa ditanyakan petatar didik kepada aparat kelurahan terutama akta sah sekolah kepada Kiai Ngarai/Kepala Desa /Komunitas Demokrasi setempat. Master memberikan bimbingan metode observasi dan soal jawab yang baik. 5. Adab Anjangsana. Temperatur dan peserta bimbing menjadwalkan sifat bersama apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan sepanjang perian kunjungan. • Pelaksanaan 1. Observasi. Peserta pelihara mengobservasi sistem demokrasi nan terjadi di dinas kelurahan alias desa/kekerabatan demokrasi dan melihat sekaligus situasi/proses demokrasi yang terjadi. 2. Tanya jawab. Siswa didik mewawancarai Kiai Tong/Pembesar Desa alias Pengurus Kekerabatan Kerakyatan setempat sesuai dengan list pertanyaan yang telah dikembangkan. 3. Taati aturan. Pelajar asuh diminta bagi menaati peraturan dari tempat yang dikunjungi. 4. Menulis amanat. Peserta bimbing diminta lakukan membuat laporan kunjungan 500 introduksi. Murid juga dapat memperkaya laporan ini dengan menjaringkan foto kunjungan mereka. Tips cak bagi suhu Disarankan agar jadwal ini bisa dilakukan dengan matra kombinasi guided tour dimana peserta didik melihatlihat dengan arahan dari apparat kelurahan atau desa/komunitas setempat dan menanyakan ke apparat keluraham/Bapak Lurah/ kepala Desa secara sinkron mengenai kegiatan alias proses demokrasi yang terjadi dan free time dimana siswa didik diberi waktu untuk mengeksplorasi area yang dikunjungi , yang telah disetujui dan dirasakan lega hati oleh pihak yang dikunjungi dan guru Alternatif Jika kunjungan enggak memungkinkan karena masalah logistik, sekolah boleh mengundang badal Aparat Kelurahan atau Desa bakal nomplok ke sekolah ataupun lawatan peguyuban kerakyatan setempat secara virtual guru bisa mewujudkan video anjangsana bagi diperlihatkan ke murid didik. • Alat dan Mangsa Transportasi, gerendel dan alat catat, kamera HP untuk dokumentasi • Peran Hawa Ajudan dan Fasilitator • Durasi 3-4 jam terjemur jarak lokasi bersumber sekolah • Tugas Batik laporan. Pesuluh didik diminta cak bagi menciptakan menjadikan makrifat kunjungan 500 pembukaan. Peserta sekali lagi bisa memperkaya laporan ini dengan menjaringkan foto kunjungan mereka. • Dagangan Publikasi lawatan 500 kata P5 – Suara Demokrasi – SMP Wilayah 1 TURI 8 V. DISKUSI Tanggap Ki kesulitan Kerakyatan • Adil Siswa pelihara mulai aktif mengambil sikap dan ancang kerjakan melindungi hak pribadi/ bani adam/kelompok lain dengan berani menyatakan pendapat/pemikiran dengan mandu yang santun. • Kegiatan Guru mendengarkan dan terlibat, bukan hanya keliling tapi mengail pemikiran dengan soal adapun keadaan yang dilihat saat anjangsana dengan berbuat kejadian-hal ibarat berikut 1. Suhu menunjukkan beberapa foto yang diambil dari lawatan. Foto tersebut ditempel di dinding papan bawah maupun di meja 1 foto di 1 meres 2. Petatar tuntun diminta lakukan berkeliling dan mengamati foto tersebut, suatu demi satu. 3. Di setiap pos mereka diminta untuk mengisi lembar kerja “ pemikiran mereka saat mengaram foto tersebut” 4. Guru akan berkeliling dan mengarak murid didik mengisi lembar kerja tersebut, dengan bertanya langkah demi anju seperti Mengamati apa yang dia lihat dari foto ini? Menimang-nimang segala yang terangan-angan bilamana meluluk foto ini? Menunangi segala apa pertanyaan nan muncul saat mengawasi ini? segala apa nan kira-terka sedang dilakukan orang insan di Maktab Kelurahan atau Balairung Desa? Menurutmu cak kenapa kantor ini bermanfaat lakukan menjalankan fungsi kerakyatan? Menurutmu apa yang terjadi dengan demokrasi jika kita tidak punya kantor/tempat ini? Meminang apa peristiwa yang membuatmu heran/terkejut dengan sistem kerja/proses kerakyatan nan dijalankan di bekas ini? Bagaimana proses demokrasi dapat dilaksanakan di sekolah ? • Alat dan Mangsa Laptop, Proyektor, Trik, dan Alat Tulis • Peran Guru Fasilitator • Durasi 3 Jam Tugas Pelajar didik kelas 8 diminta kerjakan mengejar favorit /kandidat ketua OSIS dan wakil ketua OSIS yang berasal dari kelas 7 suatu cangkang berdasarkan kriteria DO & DON’TS /hal-hal yang dapat/tidak boleh dilakukan nan mutakadim di buat oleh murid ajar kelas 9 nan nantinya akan dipandu atau dibimbing maka dari itu guru sebagai fasilitator. P5 – Suara Demokrasi – SMPN 1 TURI 9 VI. PENGUMPULAN, Aktivasi & Penyajian DATA • Objektif Peserta didik berpunya mengenali, menguraikan, dan menganalisis permakluman yang relevan serta memprioritaskan bilang gagasan tertentu. • Kegiatan Sebelum membahas secara spesifik tentang tolok kandidat kepala dan wakil ketua OSIS beserta aturan main intern proses pelaksanaan pemilahan majikan dan wakil ketua OSIS di tahun ajaran ini, guru membahas akan halnya gunanya pengumpulan, pengorganisasian, dan presentasi data. Beberapa pertanyaan pemantik diskusi nan boleh digunakan Apakah data itu? Mengapa kita perlu menggunakan data? Dalam keseharian secara tertinggal, dalam lembaga apa kita memperalat penggodokan data? Apa yang terjadi bila kita tidak menggunakan data atau data tidak memadai saat kita menyedang kerjakan memahami dan memecahkan suatu persoalan? Bagaimana kita bisa mengetahui apakah data yang kita gunakan sudah cukup atau belum? Bagaimana kita bisa berbagi tentang data tersebut biar orang enggak mudah memahaminya? Temperatur memberikan penjelasan kepada murid didik cara untuk mengumpulkan, mengorganisasi dan menyajikan data yang akan dipakai nantinya ibarat basis menjelaskan keburukan nan dihadapi peserta tuntun di sekolah dan solusi yang akan diambil. Penjelasan ini berpusat untuk menjawab tiga pertanyaan 1. Persoalan besar segala yang dihadapi peserta tuntun dikaitkan dengan penggunaan media social untuk menyatakan pendapat? 2. Bagaimana peran OSIS/sekolah untuk mencegah terjadinya perundungan mayapada tanwujud atau berwujud? 3. Bagaimana OSIS main-main menciptakan susasana demokratis nan santun di sekolah/ atau memberi contoh berdemokrasi dengan santun? • Radas dan Bahan Kertas dan Perlengkapan Catat, Laptop jikalau tersedia • Peran Temperatur Narasumber dan Penyedia • Durasi 1,5 Jam • Tugas Pelajar melakukan curah pikiran dulu menyervis data yang diperoleh dengan memperalat diagram keterampilan matematika yang mereka kuasai • Produk Polah diagram penyajian data • Tips lakukan guru Memastikan peserta asuh sudah lalu membereskan keterampilan bagi menyajikan data yang telah diperoleh ke dalam ragam diagram yang mereka memperbedakan serta mampu bakal menjelaskannya dengan kalimat sendiri. VII. SUARA Kerakyatan DI SEKOLAHKU • Objektif Petatar tuntun menjelaskan presumsi yang digunakan, menyadari mode dan konsekuensi bias pada pemikirannya, serta berusaha mempertimbangkan perspektif yang berbeda. • Kegiatan Perwakilan kelas bawah yang berasal berasal kelas 7,8 dan 9 hadir di rapat OSIS cak bagi mengomongkan rencana pemilihan kandidat komandan dan wakil ketua OSIS di mulanya tahun ilham sekolah, diskusi dipandu maka itu guru Pembina OSIS. Mereka mendiskusikan cara mengejar kandidat bos dan ketua muda OSIS melewati proses seleksi yang riuk satunya memiliki kemampuan bakal mnyampaikan pendapat, berargumentasi, dan berpikir peka yang akan tertumbuk pandangan ketika mengerjakan debat. Beralaskan paparan data yang sudah lalu disajikan, guru meminta menjatah petatar didik menjadi 3 kelompok. Keramaian pertama yaitu kandidat ketua dan duta atasan OSIS yang dari dari peserta tuntun kelas 8 dan inferior 7, gerombolan kedua ditujukan buat peserta didik kelas 9 nan sebagian berperan menyusun aturan main proses pelaksanaan seleksi bos dan wakil penasihat OSIS mereka berperan P5 – Suara minor Kerakyatan – SMPN 1 TURI 10 sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum KPU dan sebagian lagi berintegrasi menjadi kelompok ke tigapeserta didik papan bawah 7 & kelas 8 yang akan menjadi adegan berpokok skuat sukses masing masing antitesiskandidat ketua dan wakil ketua OSIS. Kandidat ketua dan wakil ketua OSIS yang berasal mulai sejak peserta tuntun kelas 8 dan kelas bawah 7 di penyortiran dengancara mengerjakan debat terbuka untuk mematamatai kemampuan mereka dalam berargumentasi, bernalar,berpikir kritis dan terstruktur selain mampu untuk mendengarakan pendapat bermula padanan wicara denganbijaksana. Guru meminta dan membimbing calon superior dan ketua muda OSIS terpilih cak bagi menuliskan visi dan misimereka andai kandidat pejabat dan wakil ketua OSIS nan akan dijadikan bagian pecah kampanye di group kedua guru menunangi dan membimbing mereka menuliskan panduan prosedur prosespemilihan ketua dan wakil ketua OSIS terjadwal agenda kegiatan, “The DO and DON’TS” yang akandilaksanakan di sekolah. Di gerombolan ke tiga, guru meminta dan membimbing peserta asuh untukmembuat lembaga /incaran kampanye nan akan digunakan bagi masing-masing pasangan kandidat komandandan wakil ketua OSIS yang akan bertarung di ajang pemilihan ini. Kampanye akan dilakukan secara virtualdan non virtual. • Perlengkapan dan Target Jeluang dan Alat Tulis• Peran Hawa Narasumber dan Fasilitator• Durasi 2 Jam Tugas Gerombolan purwa untuk menuliskan draft rancangan goresan permulaan visi dan misi merekasebagai kandidat superior dan wakil ketua OSIS nan akan dijadikan fragmen terbit propaganda di kedua menuliskan draft pertama panduan prosedur proses penyortiran superior dan wakil superiorOSIS tersurat agenda kegiatan, “The DO and DON’TS” yang akan dilaksanakan di sekolah. Di kerubunganke tiga, Mewujudkan draft Pertama rang /bahan kampanye yang akan digunakan cak bagi masing-masingoponen kandidat ketua dan ketua muda OSIS yang akan bertarung di wadah pemilihan ini yang akandilakukan secara virtual dan non virtual.• Produk Draft/rancangan semula garitan yang berisi visi dan misi kandidatketua dan wakil majikan OSIS, rancangan semula tulisan yang berisi panduan prosedur proses pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS dan bentuk awal tulisan nan digdaya rencan/bahan kampanye yang akan dilakukan oleh masing- masing tim sogok bikin temperatur Disarankan agar petatar sudah menguasai tehnik penulisan teks persuasi, referensi proseduralserta wacana obervasi sebelum kegiatan ini dilakukan, guru mendampingi murid bakal memastikan siswadidik bakir menyingkirkan ragam penulisan teks sesuai dengan kebutuhan. Kemampuan modelpengajian pengkajian debat pula diajarkan terlebih dahulu untuk mengembangkan kemampuan bagimengutarakan pendapat secara mantiki, jelas dan terstruktur, mendengarkan pendapat nan berbeda danmelatih siswa untuk bersikap reseptif terhadap siaran/data/fakta yang sudah lalu ketua dan wakil ketua OSIS nan akan dijadikan penggalan pecah kampanye di sekolah. Sementara itugroup kedua temperatur menanyakan dan membimbing mereka menuliskan panduan prosedur proses seleksibos dan wakil ketua OSIS termasuk agenda kegiatan, “The DO and DON’TS” yang akan dilaksanakan disekolah. Di kelompok ke tiga, suhu meminta dan membimbing pesuluh jaga untuk takhlik rencana/bahan manuver yang akan digunakan lakukan saban pasangan kandidat pejabat dan ketua mudaOSIS yang akan bertemu di ajang pemilihan ini. Manuver akan dilakukan secara virtual dan non virtual. P5 – Suara Demokrasi – SMPN 1 TURI 11 VIII. Aktivasi DATA SECARA MANDIRI • Objektif Siswa mengidentifikasi dan membentangkan isu-isu tentang pujian terhadap keanekaragaman dan kesetaraan budaya. • Kegiatan Setelah guru menerimakan tugas dan didikan di Aktivitas 6 dan 7, siswa diberikan waktu kerjakan secara mandiri berbuat proses penulisan yang berbasis pendayagunaan data yang akurat. 1. kelompok pertama, siswa bimbing berkonsultasi puas guru mengenai konten dan format visi dan misi yang akan dipaparkan perumpamaan bagian proses kampanye. Pidato ini akan dibacakan di depan seluruh pesuluh jaga SMP kerjakan mempersuasi mereka intern menentukan pilihan kandidat pengarah dan calon ketua OSIS. 2. Di kelompok ke-dua, peserta didik berkonsultasi pada hawa mengenai agenda kegiatan proses pemilihan ketua dan ketua muda OSIS beserta “The DO yang boleh dilakukan and DON’TS yang enggak boleh dilakukan. 3. Di kerumunan ke-tiga, pelajar bimbing berkonsultasi pada temperatur mengenai manajemen prinsip, bentuk dan konten polah gerakan yang akan dilakukan baik secara virtual langsung ataupun non virtual. 4. 3. Pesuluh didik mengelola data dan mengkaji data yang ada dan disajikan dalam bentuk presentasi, nan akan dilakukan secara berkelompok di inferior di Aktivitas 9. Guru dapat memberikan panduan teknis untuk penyampaian ini, misalnya elemen terdepan internal penguraian, lama presentasi dan sesi temu duga per kelompok, dimensi presentasi yang diinginkan, juga urutan pengajuan. • Alat dan Bahan Kertas, Perabot Tulis, Laptop jika tersedia • Peran Temperatur Supervisi dan Konsultasi • Durasi 4 Jam • Tugas Siswa harus menyelesaikan reformasi draft pertama nan mutakadim diberikan masukan, perbaikan dan koreksi maka itu guru agar dapat dipergunakan di perjumpaan berikutnya. • Dagangan Draft/rancangan kedua tulisan yang berisi visi dan misi kandidatketua dan wakil ketua OSIS, rancangan kedua tulisan yang berisi panduan prosedur proses pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS dan rancangan kedua tulisan nan berisi rencan/incaran usaha yang akan dilakukan oleh masing-masing cak regu sukses. • Alternatif kegiatan Peserta didik dapat bekerja dalam kerubungan kecil untuk menyervis “mini lesson” berbagi /saling mengajari, kelompok tersebut terdari kelas 7,8 dan 9 terutama kerjakan mendapatkan umpan balik atas coretan mereka sebelum diberikan lega guru. P5 – Celaan Demokrasi – SMPN 1 TURI 12 IX. ASESMEN FORMATIF PRESENTASI SUARA DEMOKRASI DI SEKOLAHKU • Independen Peserta didik membuktikan penalaran dengan berbagai macam argumen dalam mengambil suatu simpulan atau keputusan. • Kegiatan 1. Peserta didik sesuai dengan kelompoknya bergantian mempresentasikan temuan mereka dan menjawab soal internal sesi tanya jawab dengan guru. 2. Guru boleh memberikan tanggapan tertera atas penguraian kelompok di akhir sesi bagaikan bagian dari asesmen formatif 3. Guru menonjolkan Guru sebagai moderator boleh meminang setiap kelompok bagi memberikan suatu deduksi berasal hasil penyajian 4. pula keterkaitan antara kemerdekaan mengeluarkan pendapat melalui ki alat social & pentingnya Peran aktif setiap individu kerjakan silih meluhurkan perbedaan yang ada, • Instrumen dan Bahan Laptop, Proyektor • Peran Guru Moderator • Durasi 2 Jam • Tugas Siswa menuliskan refleksi atas masukan guru/rival sebaya, menunggangi pemikiran mendalam dan penggunaan nalar kritis mereka bikin mengaram tujuan konten kegiatan ini • Produk Goresan hasil refleksi X. Surat tempelan Propaganda PEMILIHAN KETUA OSIS Penekanan VISI DAN MISI KANDIDAT CALON Komandan DAN Konsul KETUA OSIS • Objektif Petatar jaga mampu mengenali, mengklarifikasi, dan menganalisis informasi nan relevan serta memprioritaskan sejumlah gagasan tertentu. • Kegiatan 1. Peserta didik dari kelompok tiga yang berperan andai anggota Uang lelah Pemilihan Umum KPU secara resmi menyatakan inventarisasi kandidat ketua dan wakil komandan OSIS, beserta aturan main proses pelaksanaan kegiatan kampanye yang akan dilakukan maka itu tim sukses masing masing kandidat secara virtual dan non virtual 2. Peserta didik berpokok kelompok satu beserta skuat suksesnya masing -masing memulai rencana penggalangan masa secara berkelompok atau pribadi cak bagi mempersuasi suara agar boleh mendukung visi dan misi kandidat. 3. Peserta asuh pecah kelompok dua mulai berbuat kampanye dengan rencana mendisain poster yang sakti visi dan misi kandidat, foto kandidat, prestasi kandidat serta pamrih yang akan diwujudkan kandidat bagi program OSIS yang makin baik. Kampanye ini akan dilakukan dengan menaati sifat yang telah disepakati bersama dengan menggunakan ki alat social maupun kampanye secara serempak. • Radas dan Bahan Laptop, Buku dan Alat Tulis • Peran Guru Fasilitator • Durasi 1 Jam P5 – Celaan Demokrasi – SMPN 1 TURI 13 • Tugas 1. Peserta tuntun di kelompok tiga memastikan proses jalannya aksi masing masing kandidat beserta tim suksesnya akan melanglang dengan baik , memberikan arahan,teguran atau hukuman sesuai aturan yang mutakadim disepakati sebelumnya. 2. Peserta didik di kelompok satu dan dua menuliskan refleksi atas rajah kebijakan kampanye yang akan dilakukan baik maujud pemerolehan bermula nomine pemilih, teknik yang digunakan maupun konten dari materi kampanye. • Dagangan Hasil refleksi pesuluh • Tips bagi guru master bekerjasama dengan siswa yang mengesir kegiatan fotografi seandainya tersedia jikalau tidak suka-suka dapat meminta bilang pelajar bikin menjadi bagian mulai sejak cak regu dokumentasi yang bertugas mengumpulkan bukti kegiatan sepanjang projek ini berlangsung internal tulangtulangan video, foto, pod-cast, rekaman marak dan tak-lain. Situasi ini dapat digunakan untuk asesmen portofolio nantinya XI. POSTER KAMPANYE Seleksi KETUA OSIS Pengkhususan PERAN OSIS DALAM Kondusif Pesuluh BERDEMOKRASI DENGAN SANTUN • Objektif Pelajar didik memahami konsep nasib baik dan kewajiban serta implikasinya terhadap ekspresi dan perilakunya. Berangkat aktif cekut sikap dan awalan kerjakan melindungi hak basyar/gerombolan tak. • Kegiatan 1. Guru meminta murid didik cak bagi berbagi hasil refleksi kegiatan di pertemuan sebelumnya. 2. Guru dulu mempersunting peserta didik cak bagi brainstorming curah pendapat mempersalahkan setidaknya empat hal berikut a. contoh aksi/aksi nan mungkin bikin diimplementasikan di sekolah mereka lakukan membantu peserta asuh berdemokrasi dengan santun b. tantangan/apa yang menghalangi implementasi aksi/propaganda tersebut di sekolah mereka. c. hal-hal yang perlu dimodifikasi hendaknya aksi/kampanye tersebut dapat dilakukan di sekolah mereka. 3. Hasil brainstorming guyur pendapat dapat dirangkum di tabel hasil curah pendapat • Radas dan Bulan-bulanan Laptop, Kancing dan Peranti Tulis • Peran Temperatur Penyedia • Durasi1 Jam Tugas Kelompok 1 dan 2 memodifikasi teknik kampanye yang dapat dijadikan model maupun “role-model” bagi siswa lainnya,baik berkampanye di dunia tanwujud media sosial, maupun di jagat maya. Keramaian 3 memperbaiki kebiasaan yang terlazim diperbaiki, dikurangi, ditambahkan ataupun dimodifikasi kiranya proses berdemokrasi dapat berjalan dengan santun, bermanfaat dan bermutu • Produk Atlas pikiran yang bersi teknik kampanye dan sifat main kerumahtanggaan berdemokrasi di pemilahan kandidat ketua dan wakil ketua OSIS P5 – Suara Demokrasi – SMPN 1 TURI 14 XII. PROSES MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL DENGAN Cara Nan SANTUN DAN BERKUALITAS Buat BERKAMPANYE Penyaringan Pejabat OSIS Penelitian VISI DAN MISI KANDIDAT Favorit Superior DAN WAKIL KETUA OSIS • Objektif Peserta didik berpunya mengidentifikasi, menjelaskan, dan menganalisis pengetahuan nan relevan serta memprioritaskan beberapa gagasan tertentu. • Kegiatan 1. Kelompok satu kandidat nomine ketua dan ketua muda OSIS dan kerubungan dua Skuat sukses mulai berkampanye dengan menunggangi etika komunikasi berdemokrasi menyingkirkan pendapat, menjelaskan visi dan misi setiap kandidat dengan menunggangi sarana sosial. 2. Guru dan kelompok 3 yang berlaku sebagai KPU menunangi masing-masing kelompok untuk memperlihatkan contoh plakat kampanye yang mutakadim di untuk dan konten manuver di media sosial serta menjelaskan alasan kenapa plakat atau konten tersebut sudah lalu layak bagi dikonsumsi publik mileu sekolah. 3. Setelah setiap kerumunan selesai menyelesaikan kegiatan mereka sendirisendiri, guru menyimpulkan hasil kegiatan kampanye nan telah dilakukan. 4. Di akhir sesi, temperatur dapat ogok rubrik dari standar operasi yang santun, bermakna dan berkualitas melangkaui media social dalam berdemokrasi untuk menjadi pedoman siswa di aktivitas seterusnya. • Gawai dan Target Laptop, Proyektor, Alat Tulis dan Muslihat • Peran Suhu Fasilitator • Durasi Jam • Tugas Suhu menanyakan kelompok tiga yang berlaku andai KPU terus memantau proses propaganda yang dilakukan maka dari itu kandidat ketua dan wakil ketua OSIS, dan tim sukses masing – masing serta mengingatkan sekali lagi aturan main nan telah disepakati bersama. • Barang Tabel check list yang digdaya aturan main proses berdemokrasi di sekolah XIII. PROSES KAMPANYE Berbarengan DEBAT TERBUKA Pendalaman VISI DAN MISI KANDIDAT Nomine KETUA DAN WAKIL KETUA OSIS • Independen Peserta didik membuktikan penalaran dengan berbagai argumen privat mengambil suatu simpulan atau keputusan. • Kegiatan 1. Debat termengung digelar selama sekitar 90 menit. 2. Debat akan terdiri dari heksa- segmen. a Segmen pertama, pemaparan visi-misi oleh masing-masing kandidat pembesar dan wakil ketua OSIS selama jumlah 25 menit detik. Segmen kedua dan ketiga, menjawab pertanyaan terbuka, adalah pertanyaan yang mutakadim disusun guru panelis dan sudah lalu diberikan kepada sendirisendiri pasangan kandidat sebelum debat, terkait tema debat cara berdemokrasi yang santun, berkualitas dan bermutu melewati wahana social selama 30 menit menit. b Segmen keempat dan kelima, masing-masing pasangan kandidat melemparkan soal kepada kutub kandidat lainnya, dan melakukan debat antar kandidat atas pertanyaan dan jawaban yang diberikan. Pada kesempatan ini, masing-masing teman diberikan hari sepanjang 10 menit, sehingga besaran segmen keempat dan kelima akan berlangsung sejauh 25 menit. c Segmen keenam, Keramaian tiga KPU menyerahkan periode kepada masing-masing pasangan kandidat bakal memberi pernyataan pengunci selama maksimum 10 menit. d Moderator dalam debat perdana ini adalah guru Pembina OSIS P5 – Suara Demokrasi – SMPN 1 TURI 15 • Alat dan Korban Laptop software mendukung pembuatan e-poster cak bagi alat angkut sosial, Kertas Karton,sound system ,microphone,podium,medan mini,bangku/tikar bagi hadirin • Peran Guru Fasilitator • Durasi 2 Jam • Tugas Refleksi Keramaian 1 & 2 tim sukses melakukan evaluasi proses debat melenggong, agar hajat hari kampanye dapat berjalan lebih baik Kerubungan 3 mengamalkan evaluasi untuk perbaikan proses operasi moga demokrasi bisa bepergian dengan baik • Dagangan Catatan hasil refleksi XIV. ASESMEN FORMATIF MASA/Pekan TENANG & SIMULASI PEMILIHAN Penasihat OSIS DI SEKOLAH • Objektif Pelajar didik congah menjelaskan asumsi nan digunakan, mencatat gaya dan konsekuensi digresi puas pemikirannya, serta berusaha mempertimbangkan perspektif yang berbeda. • Kegiatan 1. Dalam masa/minggu antap ini, siswa pemilu dan tim suksesnya dilarang melakukan aktivitas kampanye virtual/non virtual yaitu mengerjakan kegiatan peserta pemilu, atau pihak enggak yang ditunjuk, untuk meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi, misi, programa dan/atau citra diri kandidat ketua dan wakil atasan OSIS. Dalam waktu/Minggu lengang, dilarang pula politik uang yang menjanjikan ataupun menyerahkan uang dan materi lainnya sreg pemilih bikin mempengaruhi pilihan pemilih. Skuat sukses juga harus menurunkan semua atribut kampanye yang ada sebagaimana poster,visi/misi, foto kandidat dan lain-tak dari lingkungan sekolah. 2. Keramaian tiga dan suhu mengadakan simulasi pencoblosan kandidat ketua dan wakil ketuas OSIS plong seluruh petatar pelihara inferior 7,8 dan 9 dengan anju-langkah bak berikut a. Panitia pemilihan calon komandan dan wakil ketua OSIS akan memanggil peserta didik berdasarkan hierarki kelas, misalnya kelas 7A,7B, 8A,8B,9A dan 9B disesuaikan dengan keadaan sekolah sendirisendiri. Setelah dipanggil panitia, siswa akan diberikan surat suara yang ampuh label dan gambar/foto total kandidat nomine pemimpin dan wakil ketua OSIS. b. Sebelum mencoblos, peserta pelihara harus memeriksa pun kondisi surat suara miring yang diterima. Bila ditemukan Kerusakan, peserta didik dapat mempersunting panitia bagi menggantinya. c. Saat tiba gilirannya, murid didik masuk ke bilik suara miring untuk mencoblos kandidat sortiran. d. Setelah mencoblos, pesuluh pelihara memasukkan salinan suara ke kotak nan cawis. Durasi nan boleh digunakan untuk mencoblos sekitar 2-5 menit. e. Peserta ajar harus mengecap cara mencoblos arsip suara miring sepatutnya suara terhitung absah saat proses penghitungan. f. Sebelum memencilkan bekas pemilihan suara, peserta didik wajib meletakkan tangannya pada kotak/bak stempel/stamp-pad sebagai bukti bahwa peserta didik telah memeberikan peruntungan suara pada pemilihan kandidat ketua dan ketua muda OSIS • Perabot dan Sasaran tadir celaan,peti suara,stamp-pad /bak stempel, meja,tapang/tikar,microphone,sound- system, kopi suara minor, stamp-pad, dan tiang penghitungan suara miring • Peran Temperatur Penyedia • Durasi 2 Jam P5 – Suara Demokrasi – SMPN 1 TURI 16 • Tugas Seluruh panitia produsen penyaringan calon superior dan wakil ketua OSIS diminta untuk memfinalisasi aturan pelaksanaan, tepas suara miring, arsip suara,kotak suara, serta memastikan semua murid kelas bawah 7,8 dan 9 memiliki hak untuk memintal serta alasan cak kenapa hak ini harus dilakukan. • Produk Poster aturan pelaksanaan proses demokrasi di sekolah, refleksi pentingnya berpartisipasi privat proses berdemokrasi dengan cara yang santun dan bermartabat • XV. ASESMEN SUMATIF PELAKSANAAN PEMILIHAN Pembesar OSIS DI SEKOLAH • Objektif Peserta didik membuktikan penalaran dengan berbagai argumen intern menjumut suatu simpulan alias keputusan. • Kegiatan a. Pembesar Sekolah dan Guru Pembina OSIS membuka program dan memimpin wirid seandainya kegiatan ini bermartabat- benar diadakan sesuai dengan tanggal kegiatan pemilihan ketua dan ketua muda OSIS nan sudah dipersiapkan sebelumnya di dalam kalender akademik, jikalau sekedar sekadar untuk projek guru nan terbantah dapat mendedahkan program/kegiatan ini. b. Panitia pemilahan calon ketua dan ketua muda OSIS akan memanggil pelajar didik berdasarkan jenjang inferior, misalnya kelas 7A,7B, 8A, 8B, 9A dan 9B disesuaikan dengan keadaan sekolah saban. Setelah dipanggil panitia, murid bimbing akan diberikan surat suara minor yang berisi logo dan rangka/foto jumlah kandidat calon ketua dan wakil ketua OSIS. c. Sebelum mencoblos, pesuluh didik harus menginterogasi kembali kondisi surat celaan nan dipedulikan. Bila ditemukan kerusakan, pesuluh didik dapat meminta panitia untuk menggantinya. d. Ketika tiba gilirannya, peserta ajar masuk ke bilik suara lakukan mencoblos kandidat sortiran. e. Setelah mencoblos, peserta didik memasukkan tindasan suara ke kotak yang cawis. Durasi yang bisa digunakan bikin mencoblos seputar 2-5 menit. f. Peserta didik harus memperhatikan cara mencoblos surat kritik kiranya suara terjumlahkan konvensional saat proses penghitungan. g. Sebelum meninggalkan kancah pemilihan suara, peserta didik wajib meletakkan tangannya pada kotak/bak nama/stamppad laksana bukti bahwa murid didik telah memberikan hak celaan pada pemilihan kandidat ketua dan wakil ketua OSIS h. Enumerasi suara akan dilakukan secara mangap yang akan disaksikan secara berbarengan oleh seluruh pesuluh didik ,master,kepala sekolah dengan menunggangi kusen celaan sekolah • Radas dan Bahan Surat suara, bilik suara,papan suara minor, boks suara, papan catat, bak segel,marker • Peran Guru Pengawas jalannya pemilihan agar berlangsung jujur dan netral • Durasi 3 Jam • Produk Peserta didik boleh mengidas riuk satu dari pilihan berikut, yaitu video,refleksi,harian refleksi atau pengumuman hasil pengamatan atas berjalannya proses kerakyatan nan santun dan bermartabat di sekolah • Tips buat hawa Bagi melajukan kesadaran siswa saat melakukan kegiatan ini, peserta didik bisa menyaksikan video ringkas mengenai tata kaidah pemunguta suara PEMILU 2022 sebagai bahan referensi berjalannya proses demokrasi yang santun dan bermartabat. P5 – Suara miring Kerakyatan – SMPN 1 TURI 17 XVI. ASESMEN SUMATIF EVALUASI SOLUSI Yang DITAWARKAN Hendaknya DAPAT BERDEMOKRASI DENGAN SANTUN DAN BERKUALITAS DI MEDIA SOSIAL • Netral Peserta didik mengidentifikasi, menjelaskan, dan menganalisis informasi nan relevan serta memprioritaskan beberapa gagasan tertentu. • Kegiatan “Bagaimana pendirian mengejar solusi nan efektif cak bagi menciptakan menjadikan program kerja OSIS yang berorientasi pada membangun hayat demokrasi yang bermartabat,santun dan berkualitas dengan menggunakan media sosial maupun nyata?” 1. Atasan dan ketua muda OSIS yang baru belaka terpilih mengevaluasi aksi yang ditawarkan dengan memperhatikan umpan mengsol konstruktif nan mereka terima selama masa persuasi. 2. Peserta jaga dan guru bekerja sama melakukan perencanaan dan persiapan lanjutan bakal mengamalkan aksi membangun etika berkomunikasi /melantunkan pendapat dengan santun melangkaui ki alat sosial di sekolah. 3. Peserta didik membimbing pesuluh didik bikin mengamalkan awalan rapat dengan pemangku kepentingan di sekolah, yakni arahan sekolah pihak Yayasan dan/atau Pengarah Sekolah untuk perizinan dan persetujuan aksi kampanye dan edukasi penggunaan sarana sosial dengan kaidah yang santun, bersusila dan berkualitas terutama bikin melantunkan pendapat demokrasi. • Gawai dan Korban Lawai Evaluasi • Peran Guru Pengajar & Monitoring program Aksi • Durasi 2 Jam • Barang Hasil tali evaluasi P5 – Kritik Demokrasi – SMPN 1 TURI 18 XVII. Bergaya DAN BEREFLEKSI AGAR DAPAT Mengkhususkan PENDAPAT DENGAN SANTUN DAN BERKUALITAS MELALUI Kendaraan SOSIAL • Objektif Siswa merenungkan asumsi nan digunakan, menyadari kecenderungan dan konsekuensi bias pada pemikirannya, serta berusaha memikirkan perspektif nan berbeda. • Kegiatan “Apa yang dapat kita lakukan agar aksi ini dapat berlanjut dan berkembang?” 1. Peserta tuntun intern kerumunan mungil atau per kelas/level menjalankan kampanye berwujud yang terdapat dalam program kerja OSIS. Aksi ini dijalankan dengan menyertakan seluruh anggota sekolah. Salah satu sempurna maujud yang dapat dilakukan adalah menciptakan suasana nan nyaman dan beretika detik berkonunikasi atau mengeluarkan pendapat melalui media sosial. Misalnya, pelajar didik dapat mengajak teman-teman seangkatannya bagi mengkampanyekan hal tersebut dengan memperalat wahana poster, slogan,buram,puisi,mural, lagu dan sebagainya. Ada 5 pesan terdepan yang akan disampaikan yaitu a. Berhati-hati saat berkomentar dan meninggalkan prolog prolog yang akan menyinggung persaan orang bukan. b. Hindari pendakyahan konten yang berbau SARA, pornografi dan kekerasan. c. Cross check kebenaran berita d. Menghargai hasil karya orang lain e. Berhati-hati saat menyampaikan informasi pribadi 2. Selama proses aksi ini, peserta pelihara diajak untuk terus melakukan refleksi terhadap efektivitas dan dampak manuver yang dijalankan terhadap etika berkomunikasi/mengeluarkan pendapat kerakyatan memalui media sosial pada khususnya dan di dunia riil pada umumnya. • Alat dan Sasaran Lawe Refleksi poster,• Peran Guru Fasilitator• Durasi3 Jam• Komoditas peserta bimbing boleh memintal salah satu berbunga seleksian ini media slogan,gambar,puisi,mural, lagu, rayon refleksi P5 – Suara minor Demokrasi – SMPN 1 TURI 19 XVIII. ASESMEN SUMATIF TUGAS UNJUK PEMAHAMAN BERDEMOKRASI DENGAN SANTUN DAN BERKUALITAS DI MEDIA SOSIAL Pengusahaan media sosial medsos di Indonesia terus berkembang. Lahirnya medsos menjadikan pola perilaku masyarakat mengalami pergeseran, budaya, etika, dan norma. Belakangan, munculnya ulah kabar bohong hoaks yang meresahkan awam, membuat pemakai medsos harus cerdas dalam mengoptimalkannya sebagai sarana presentasi manifesto nan baik. Anda diminta berkarya sepadan maka itu Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kemenkumham menyelenggarakan kegiatan Seminar Pemanfaatan Sarana Sosial. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan cukup umur puas khususnya, dan masyarakat pada biasanya, kerjakan mengoptimalkan penggunaan medsos, untuk menangkal maraknya hoaks. Mengingat awam/remaja acap kali dihadapkan pada narasi nan negatif, menggiring terbentuknya kehebohan negative di masyarakat. Intensi Mencari solusi efektif mengkampanyekan penggunaan media sosial yang sehat,cenderung pada membangun hayat kerakyatan yang bermartabat,santun dan berkualitas dengan membenakan norma sosial dan norma hukum nan berlaku. Peran Partner Kerja Kementerian Hukum dan Nasib baik Asasi Manusia Hadirin Mahajana puas kebanyakan/Akil balig lega khususnya Situasi Pemakaian wahana sosial medsos di Indonesia terus berkembang. Lahirnya medsos menjadikan konseptual perilaku masyarakat mengalami pergeseran, budaya, etika, dan norma. Belakangan, munculnya ragam kabar bohong hoaks nan meresahkan awam, membuat pengguna medsos harus cerdas intern mengoptimalkannya sebagai media penyampaian keterangan yang baik. Produk Aturan/manajemen tertib bermedia sosial yang baik, beretika, santun dan berkualitas dalam menembang pendapat demokrasi. Aturan ini akan dikaji pun oleh KEMENKUNHAM sebelum dijadikan UU yang akan disosialisasikan di awam Standards Lihat rubrik selengkapnya di lampiran 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Ketepatan Sasaran Penutup Guru menguatkan pemahaman utama berkaitan dengan topik/issue yang diangkat. Terakhir, jangan lalai rayakan! Akhir dari sebuah projek adalah pencapaian besar dan merupakan puncak berpunca kerja persisten dan kebajikan selama berjam-jam semenjak siswa, hawa dan kekerabatan sekolah. Pesta katai/piknik/pot luck tersisa di intiha proyek bisa dilakukan untuk menghargai kerja semua dan meningkatkan kehidupan membiasakan cak bagi kedepannya. Selain itu, jika petatar merasa bahagia dan dihargai probabilitas besar akan antusias jika diberikan projek berikutnya sehingga membangun rasa percaya diri dari pengalaman masa lalu dan akan menjadi kian efektif dan lebih baik di musim depan, bersantailah dan luangkan periode untuk merayakan keberuntungan bersama — Kita semua berdampak! P5 – Celaan Demokrasi – SMPN 1 TURI 20 Modifikasi Kegiatan/PengayaanPihak sekolah dapat mengundang kekerabatan domestik, pemerintah provinsi, maupun pihak terkait lainnya yang mempunyai visiyang sama untuk berkomplot/kooperasi bagi memonitor implementasi program, menjaga keberlangsunganprogram dan mememperluas dampak 1. Fahmi, Ismail 2017. Peta dan Tantangan Gerakan AntiHoax di Indonesia. IsmailFahmi3/peta-dantantangan-manuver-antihoax-di-indonesia 2. Indonesia Mendidik. 2016. Kulwap Arik Literasi di Era Digital. Retrieved January 12, 2022, from Indonesia Mendidik http//indonesiamendidik. com/tag/anti-hoax 3. Nasrullah, Rulli. 2022. Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi. Simbiosa Rekatama Media. 4. Alec Fisher. 2009. Critical thinking an introduction Berpikir kritis sebuah pengantar. Jakarta Erlangga. 5. Baker, E., Breanna Kaki langit., Patricia O., Margaret., Lynne F. 2011. Project-based Learning Model, Relevant Learning for the 21st Pacific Education Institute Refleksi Suhu juga menanyakan siswa menuliskan satu paragraf 5-10 kalimat di privat buku catat sebagai refleksi berusulpenerimaan nan sudah dilakukan di setiap langkah kegiatan. Ruangan Penilaian Tugas Muncul Pemahaman Assesmen dilakukan melewati observasi,proses hasil sumbang saran dengan siswa, dan hasil pekerjaan siswa baik secaraIndividu maupuk kelompok kerja sama Kriteria Habis Berkembang Berkembang Sesuai Tiba Harapan Berkembang Berkembang Perencanaan nan Perencanaan nan Perencanaan Masih maujud jelas dan masak jelas tujuan dan lini n kepunyaan intensi curah pendapat harapan, tahapan- periode yang realistis yang jelas dan ideide kampanye tahapan terdahulu yang belum milestones serta beraturan lini musim yang pragmatis Petatar Pelajar Siswa Siswa mengidentifikasi kolek yang berbeda mengidentifikasi mengenali melaksanakan untuk menjalankan satu jongkong untuk satu jalur untuk aktivitas- bentuk. Mereka boleh melaksanakan menjalankan menjalankan aktivitas secara lembaga dengan sporadis proses nan rencana. Mereka buram. Mereka terkoordinasi, dapat melaksanakan dapat rencana dengan melaksanakan proses yang proses runtut dan terkoordinasi meminta uluran tangan P5 – Suara Kerakyatan – SMPN 1 TURI 21 bervariasi dan pada pihakpihak bekerja secara yang sesuai adaptif Sasaran Aturan/ pengelolaan – terib Aturan/ tata – tertib Aturan/ tata-tertib Resan/ tata- nan ditawarkan yang ditawarkan yang ditawarkan tertib masih menyasar inti menyasar berupa ide yang dalam tinggi permasalahan, faktor-faktor nan masih di identifikasi utilitarian dan tercalit dengan permukaan faktor yang memberikan persoalan dan permasalahan menyebabkan dampak yang memberikan dan/atau kurang permasalahan berkesinambungan dampak realistis dan akibat nan faktual sementara ditimbulkan P5 – Suara Demokrasi – SMPN 1 TURI 22 LAMPIRAN 1. GLOSARIUM No. Alas kata/Terminologi Makna/Keefektifan 1. Media Sosial Media buat bersosialisasi satu sama tidak dan dilakukan secara online yang memungkinkan anak adam cak bagi tukar berinteraksi sonder dibatasi ruang dan waktu. 2. Demokrasi Bentuk atau sistem pemerintahan yang seluruh rakyatnya masuk serta memerintah dengan perantaraan wakilnya yang terpilih. 3. Berita bohong Fakta yang diplintir maupun direkayasa bikin tujuan lelucon sebatas tekun 4. Perundungan dunia maya Perbuatan fitnah, pencacian,diskriminasi, pembeberan siaran atau konten yang berkarakter privacy dengan maksud mempermalukan. Komentar nan menghina,menyinggung secara terang- terangan 5. Gerakan Nasional Literasi Digital Kecakapan kerjakan menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan intern menemukan, mengevaluasi, memperalat, membuat kenyataan, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan setia hukum dalam rancangan membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari 6. Skuat sukses Sekelompok sosok yang bertugas bakal memperjuangkan calon nan diusungnya Capres, Cagub, Cabup/ Cawakot sepatutnya berdampak meraih kemajuan dalam suatu pemilihan. 7. Komisi Pemilahan Umum Tulang beragangan atau badan nan dibentuk maka dari itu presiden yang terdiri atas wakil pemerintah dan partai politik cak bagi melaksanakan pemilihan umum, dipimpin maka dari itu seorang ketua dari salah satu konsul tsb. 8. Kampanye Adalah kegiatan nan dilaksanakan oleh organisasi ketatanegaraan atau calon yang bersaing memperebutkan kedudukan internal parlemen dan sebagainya kerjakan mendapat dukungan konglomerat pemilih dalam suatu pemungutan suara miring 9. Visi dan Misi Kemampuan melihat paparan/wawasan masa depan yang diinginkan berdasarkan penglihatan, pengamatan, perbandingan kondisi yang terserah keadaan waktu ini. 10. Organisasi siswa Intra Sekolah OSIS Suatu organisasi yang produktif di tingkat sekolah di Indonesia nan dimulai dari Sekolah Sedang yaitu Sekolah Menengah Pertama SMP dan Sekolah Madya Atas SMA. OSIS diurus dan dikelola oleh murid-siswa yang terpilih cak bagi menjadi pengurus OSIS. Biasanya organisasi ini memiliki koteng instruktur dari hawa yang dipilih oleh pihak sekolah. 11. Surat kritik Dokumen pemilih. 12. Bilik kritik Tempat memberikan celaan yang galibnya berupa sasak celaan, di mana pemilih bisa memintal calon atau partai pilihannya secara rahasia. 13. Peti suara Peti intern pemilihan calon anggota dpr jurang dan sebagainya kotak medan memasukkan lempengan yang sudah diisi oleh pemilih. 14. Virtual Adalah punya tiga khasiat atau makna. Pertama disebut secara maujud. Kedua yaitu mirip ataupun terlampau mirip dengan sesuatu yang dijelaskan. Ketiga diartikan tampil atau hadir dengan menggunakan perlengkapan panjang usus komputer jinjing, misalnya di internet. P5 – Suara Kerakyatan – SMPN 1 TURI 23 15. Komunikasi Virtual Komunikasi yang dilakukan melalui melalui obrolan internal bentuk coretan, panggilan video, panggilan suara, video, dan suara dengan aturan tunda 2. Kolom EVALUASI DIRI Ya Bukan No. Kegiatan/Projek 1. Apakah kegiatan ini mudah/sulit dilakukan ? Jelaskan ! 2. Apakah ada adegan dari kegiatan yang paling saya demen? Jelaskan ! 3. Apakah saya sudah berbuat kegiatan ini dengan baik? Jelaskan ! 4. Adakah politik yang sudah saya buat berhasil dengan baik? Jelaskan ! 5. Saya merasa senang sudah tanggulang kegiatan ini? Jelaskan ! 6. Saya berhak mendapatkan nilai yang suntuk baik/baik/cukup/sedikit membeda-bedakan salah suatu intern melaksanakan projek/kegiatan ini? Jelaskan! 3. Kolom /REFLEKSI TUGAS KELOMPOK Nama Standar dengan narasi Belum terlihat Sama sekali terlihat Sebagian besar Selalu tertumbuk pandanganpenjelasan tertentang 1. Saya bersedia mendengarkan pendapat teman . 2. Saya bersedia untuk berembuk dengan bandingan 3. Saya bersedia untuk berkompromi bakal mencapai tujuan bersama 4. Saya bersungguhsungguh menyelesaika tepi langit tugas saya sebagai bagian berusul keramaian 5. Saya berkontribusi pendapat/ide kerjakan menyelesaika horizon tugas yang diberikan 6. Saya mampu menyelesaikan komplikasi dengan baik 4. RUBRIK/REFLEKSI Suhu Kriteria Ahli Madya Remaja Pemula Memiliki Memiliki 90-100% Mempunyai 80-90% Punya 70-80% Punya < 70%pengetahuan akan embaran akan pengetahuan akan pemberitaan akan pengetahuan akanketersediaan petatar kesiapan peserta kesiapan petatar kesiapan peserta ketersediaan petatarpelihara didik didik didik jaga Memiliki Punya Memiliki Memiliki Punyamualamat minat butir-butir 15-20 informasi 10-15 laporan 510 pengetahuan <5peserta bimbing minat peserta didik minat peserta tuntun minat petatar didik minat pelajar didik Memiliki Memiliki 90-100% Memiliki 80-90% N kepunyaan 70-80% Mempunyai <70% pengetahuan akan embaran akan pengetahuan akanpengetahuan akan manifesto akan P5 – Celaan Demokrasi – SMPN 1 TURI 24 riwayat hidup prinsip membiasakan profil pendirian belajar profil pendirian belajar biografi cara belajar profil kaidah belajarpelajar didik murid pelihara siswa pelihara peserta bimbing siswa didik Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Memilikipengetahuan tehnik kabar yang pengetahuan yang mualamat yang pengetahuan rendahmengajar mumpuni 100 % baik 80% tehnik memadai 60% tehnik berpangkal 40% tehnikdiferensiasi tehnik mengajar mengajar mengajar mengajar diferensiasi diferensiasi diferensiasi diferensiasi 5. RUBRIK EVALUASI AKSI PROJEK 6. BAGAN LANGKAH-Anju PEMBELAJARAN BERBASIS Bestelan 7. RUBRIK UMPAN BALIK Kriteria Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 D 50-59% C 60-69% B 70-79% 80-100%Permakluman & PemahamanBerpikirBerkomunikasiMengaplikasikan/Melaksanakan P5 – Suara miring Demokrasi – SMPN 1 TURI 25
Unduh PDF Unduh PDF Jika GPS Anda rusak padahal Anda harus tahu cara bepergian dari titik A menuju titik B tanpa tersesat, tidak perlu mengaku kalah dengan bertanya arah kepada orang. Gunakan saja peta Anda yang dapat dipercaya. Tahu cara membaca peta merupakan keahlian praktis yang harus dimiliki semua orang, baik untuk mendaki Swiss Alps atau merencanakan perjalanan melintasi negara. Tidak seperti anggapan orang-orang, membaca peta tidaklah sulit. Setelah Anda memahami arti penanda penting seperti skala, garis lintang dan bujur, dan garis topografi, Anda dapat bepergian ke mana saja dengan perhitungan mudah. 1 Pilih model peta yang tepat. Terdapat berbagai jenis peta untuk berbagai penggunaan. Sebelum menggunakan peta untuk membantu Anda menemukan jalan, pastikan peta tersebut sesuai dengan jenis perjalanan yang Anda lakukan.[1] Contohnya, ada peta jalan untuk membantu pengemudi menavigasi jalan pintas dan jalan raya antarnegara-bagian, peta topografi untuk memandu turis yang berkemah tentang cara menuju situs perkemahan dan area penginapan, dan bahkan ada peta turis untuk menyoroti lokasi terkenal untuk para pelancong. Peta dapat ditemukan di mana saja, dari SPBU, pusat pengunjung hingga restoran dan tempat wisata populer. 2 Periksa orientasi peta. Buka dan periksa peta untuk memastikan bahwa Anda mempelajarinya dari perspektif yang tepat. Sebagian besar peta dilengkapi dengan “logo kompas” di salah satu sudut yang menunjukkan arah yang diindikasikan oleh berbagai penanda. Kecuali dikatakan sebaliknya, bagian atas peta biasanya merupakan arah utara.[2] Utara dianggap sebagai arah “netral” dan menjadi rujukan untuk arah lainnya. Arah netral ini dapat juga digunakan untuk membantu pelancong menentukan posisi mereka. 3 Pelajari legenda juga disebut Kunci Peta untuk memahami peta. Selain logo kompas, banyak peta juga dilengkapi legenda atau diagram yang menjelaskan metode ilmiah yang digunakan untuk menggambar peta dan mencantumkan arti simbol-simbol penting. Mengenali legenda sangat penting agar Anda dapat memahami informasi di dalam peta.[3] Anda dapat menemukan simbol untuk jalan raya, garis batas kota dan lokasi terkenal, serta kode warna untuk bentang alam seperti gunung, hutan dan perairan.[4] Simbol-simbol tersebut dirancang agar pelancong tahu cara mengartikan dan menjelajahi lingkungan sekitar mereka dengan aman. 4 Perhatikan garis lintang dan garis bujur. Garis bujur adalah koordinat geografis yang menentukan posisi barat dan timur suatu titik pada permukaan Bumi, sejajar dengan Meridian Utama. Meridian Geografis garis “Membujur” ditarik secara vertikal dari Kutub Utara ke Kutub Selatan atau sebaliknya, selatan ke utara. Garis lintang ditarik secara horizontal, sejajar dengan garis khatulistiwa garis yang melingkari Bumi dan menunjukkan jarak utara atau selatan dari garis khatulistiwa. Angka pada sisi samping dan atas atau bawah peta menunjukkan derajat garis bujur dan lintang. Setiap derajat sama dengan 60 “menit” yang menunjukkan bagian dari jarak, bukan waktu tempuh dan 1 mil laut sekitar m.[5] Garis khatulistiwa dan Meridian Utama dipilih sebagai titik rujukan karena terletak kurang lebih di tengah-tengah Bumi. Jika Anda hanya melakukan perjalanan ke kota tetangga, garis bujur dan lintang tidak diperlukan. Namun, untuk perjalanan jarak jauh, garis bujur dan lintang sangat penting untuk menentukan koordinat posisi Anda. 5 Perhatikan skala. Skala peta menunjukkan rasio jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya. Dengan begitu, Anda tahu jarak yang harus ditempuh. Skala akan berbeda pada setiap peta, namun biasanya ditulis sebagai rasio angka seperti “1 Rasio ini berarti 1 satuan jarak di peta sama dengan satuan jarak sesungguhnya.[6] Anda biasanya dapat menemukan skala pada bagian bawah atau di salah satu sisi peta. Skala disesuaikan tergantung pada model peta yang Anda gunakan. Misalnya, peta penjelajah digunakan untuk pendakian, bersepeda, kayaking, dan aktivitas jarak dekat yang lainnya menggunakan skala 1 sementara peta mengemudi akan menggunakan skala sekitar 1 Pada peta perjalanan dengan skala 1 misalnya, 1 cm pada peta sama dengan km. Iklan 1 Cari tahu posisi Anda. Jika Anda sedang berada di jalan, cara termudah untuk melakukan ini adalah dengan mengamati papan jalan di sekitar atau penanda jalan raya dan merujuk pada peta. Jika Anda tersesat di suatu tempat yang tidak dapat Anda kenali, coba cocokkan hal yang Anda lihat dengan hal yang ada di peta. Dari sini, tandai posisi Anda agar dapat menuju ke arah yang benar.[8] Beberapa hal umum yang dapat membantu mengidentifikasi lokasi meliputi bentang alam yang mencolok, seperti sungai atau gunung. Salah satu trik berguna dalam menentukan lokasi adalah menemukan dua penanda dalam jarak pandang misalnya, menara air dan kota kecil kemudian gambar garis lurus di antara keduanya. Titik perpotongan dari garis tersebut merupakan lokasi kasar Anda, dengan perbedaan satu atau dua km.[9] 2 Pastikan peta sesuai dengan kompas Anda opsional. Jika Anda menggunakan kompas sebagai alat bantu navigasi, sangat penting untuk mengalibrasi kompas sehingga arahnya sesuai dengan lingkungan di sekitar Anda, dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinan adanya daya tarik magnet jika terdapat ketidaknormalan, biasanya akan tertulis di legenda. Langkah ini terkadang disebut sebagai “deklinasi”. Akan lebih mudah mengetahui arah tujuan jika Anda hanya perlu menengokkan kepala.[10] Sebaiknya pasang kompas di kendaraan atau tas setiap kali Anda melakukan ekspedisi karena kemungkinan tersesat cukup besar. Zaman sekarang, kebanyakan ponsel memiliki aplikasi kompas yang luar biasa akurat dan tidak perlu terhubung dengan internet agar dapat berfungsi.[11] 3 Tentukan tujuan Anda. Lingkari tempat tujuan Anda di peta dan lihat seberapa jauh jarak antara titik mulai dan tujuan. Setelah melakukan ini, Anda dapat menghitung jarak sebenarnya dan mencari tahu jalan mana yang dapat ditempuh agar tiba di tujuan dalam waktu sesingkat mungkin. Menskalakan jarak akan membantu Anda melacak pergerakan dengan lebih akurat. 4 Rencanakan perjalanan Anda. Dari sini, Anda hanya perlu memilih jalan atau jalur yang ingin Anda tempuh untuk tiba di Titik B dari Titik A. Perhatikan bahwa jarak terdekat antara kedua titik berupa garis lurus. Oleh karena itu, biasanya paling baik mengikuti rute langsung dengan paling sedikit cabang atau jalan memutar.[12] Ingat, sistem antarnegara-bagian biasanya diatur dari kanan ke kiri dan selatan ke utara, sementara jalan kota diatur dalam pola kisi-kisi agar navigasi lebih efisien.[13] Salah satu kelemahan peta manual adalah tidak dapat memberi peringatan jika ada penutupan jalan, pekerjaan konstruksi, perubahan nama dan potensi gangguan lainnya. 5 Ikuti rute yang dipilih menuju tujuan. Setelah merencanakan semua detail, Anda dapat fokus pada perjalanan. Melaju dengan percaya diri dan awasi kilometernya, lihat peta sesering mungkin. Hati-hati untuk tidak menyimpang dari jalur kecuali Anda sudah mempersiapkan rute berbeda sebelumnya. Jalur yang Anda tempuh sebagian besar bergantung pada pilihan Anda. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin memadatkan jalur agar tiba di tujuan tepat waktu, sementara orang lain mungkin bepergian tanpa buru-buru dan ingin berhenti di beberapa tempat untuk melihat-melihat. Jika Anda bepergian bersama orang lain, tugaskan navigasi kepada satu orang agar tidak ada pertengkaran atau kebingungan dalam mengartikan peta. 6 Buat titik pemeriksaan agar Anda tidak tersesat. Saat Anda melaju, pantau kemajuan menggunakan pensil atau peralatan menulis lainnya. Gambarlah titik, bintang atau simbol apa pun saat Anda tiba di lokasi terkenal. Dengan begitu, Anda dapat merujuk titik pemeriksaan terakhir yang Anda lewati jika harus berputar balik. Setiap kali Anda berhenti, catat seberapa jauh jarak yang telah Anda tempuh dan hitung jumlah jarak yang masih harus Anda tempuh. Iklan Pastikan Anda menyimpan peta di tempat yang mudah diakses kapan saja. Melaminasi peta daerah pedalaman dapat membantu melindunginya dari angin, hujan dan salju. Perbarui koleksi peta Anda setiap beberapa tahun sekali agar mendapat informasi terbaru mengenai berbagai daerah yang terus berubah dan berkembang. Bawa peta daerah yang lengkap sebelum Anda memulai perjalanan. Salah satu peta tersebut berisi nama dan konfigurasi sistem antarnegara-bagian dan semua jalan raya utama, dapat berguna jika navigasi GPS mati. Anda juga dapat menggunakan kompas untuk menavigasi arah. Iklan Peringatan Hindari merobek, menodai atau menaruh peta sembarangan. Tanpa peta, Anda akan dalam masalah besar! Berusahalah agar tetap berada di jalan dan jalur yang ditandai. Mencari jalan pintas atau berjalan lurus di hamparan terbuka memang menggoda, namun, semakin jauh Anda berkelana di wilayah yang tidak dipetakan, semakin sulit untuk menemukan kembali jalur Anda. Iklan Hal yang Anda Butuhkan Peta Pulpen atau pensil Kompas opsional Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Cara Membaca Peta - Sahabat pasti sepakat bahwa peta itu akan memiliki makna jika dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. Persyaratan utamanya adalah harus memiliki kemampuan untuk membaca peta. Dalam membaca peta, Sahabat harus memahami dengan baik semua simbol atau informasi pada peta. Jika Sahabat dapat membaca peta dengan baik akan memiliki gambaran lengkap mengenai keadaan wilayah pada peta. Meskipun mungkin belum pernah melihat atau mengenal wilayah tersebut secara langsung. Cara Membaca Peta Cara Membaca Peta Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam membaca peta, antara lain sebagai berikut Isi peta dan tempat yang digambarkan. Posisi lokasi daerah yang digambar akan diketahui melalui koordinat garis lintang dan garis bujur. Arah dapat diketahui melalui tanda orientasi. Jarak dan luas sebenarnya diketahui melalui skala peta. Ketinggian tempat diketahui melalui titik triangulasi atau ketinggian dan melalui garis kontur. Kemiringan lereng diketahui melalui interval kontur. Sumber daya alam dan sumber daya budaya diketahui melalui legenda. Fenomena alam dan budaya, misalnya relief, pegunungan atau gunung, lembah atau sungai, jaringan lalu lintas, persebaran kota, dan perumahan diketahui melalui simbol dan keterangan peta. Fenomena alam atau budaya yang telah Sahabat amati, selanjutnya harus dapat ditafsirkan dan asosiasikan keterkaitannya. Misalnya, sebagai berikut Peta yang banyak menampilkan pegunungan atau perbukitan akan dicirikan dengan ketampakan garis kontur yang rapat sampai sangat rapat. Ketampakan garis kontur yang rapat menunjukkan kemiringan lereng yang terjal–sangat curam >45°. Selain itu, lembah-lembah di lereng-lereng biasanya dalam yang diakibatkan pengikisan air hujan dan sangat mudah ditemukan sumber air di lembahnya. Pada umumnya fenomena pegunungan atau perbukitan ditumbuhi oleh kategori hutan rapat sehingga sangat memungkinkan untuk terjadinya air larian di bagian lembahnya. Permukiman dengan pola menyebar dapat ditunjukkan oleh ketam pakan garis kontur yang jarang. Manfaat Membaca Peta Begitu banyak manfaat yang dapat Sahabat peroleh dengan membaca peta, antara lain sebagai berikut Mengetahui jarak lurus antara dua buah tempat di permukaan Bumi hanya dengan menggunakan penggaris, kemudian hasilnya dikalikan dengan penyebut skala peta. Pengetahuan kondisi alami suatu wilayah tanpa Sahabat mengunjungi tempat yang bersangkutan. Misalnya, masyarakat pedalaman yang tinggal di hutan Kalimantan rata-rata terisolasi dari daerah lainnya. Interprestasinya, yaitu daerah tersebut berada di wilayah pegunungan sehingga menyusahkan pemantauannya melalui sarana transportasi. Menginterpretasi bentuk suatu wilayah dengan menggunakan bantuan garis kontur. Penyebaran lokasi pemukiman dapat dicirikan dari ketampakan fisik pada peta. Dari hasil ketampakan itulah, Sahabat dapat menginterpretasi keadaan lahannya. Sahabat dapat mencoba dan melatih/melakukannya sendiri. Contoh aplikasi tersebut hanya terdiri atas beberapa subjek saja dengan analisis singkat tersebut tentunya. Sahabat hanya harus terus berlatih untuk mempelajarinya. Demikian penjelasan singkat mengenai cara membaca Peta. Untuk dapat membaca peta dengan lebih mahir lagi, sahabat harus memahami fungsi dari masing-masing unsur-unsur peta. Karena dalam sebuah peta yang dibuat oleh kartografer sangat beragam, namun unsur dasar dari sebuah peta selalu ada agar seseorang yang hendak membaca peta dapat dengan mudah mengerti apa yang disampaikan dalam sebuah peta itu sendiri. Semoga bermanfaat.
Pengertian Peta, Fungsi, Komponen, Jenis dan Cara Membaca – Tahukah anda dengan peta ??? rata-rata semua orang tahu dengan peta, karena jika ingin berpergian tapi tidak tahu dengan lokasinya pasti menggunakan yang namanya peta, apa lagi dizaman modern ini sudah memakai peta digital yaitu google maps. Tapi tahukah anda dengan pengertian peta, fungsi peta, komponen peta, dan jenis peta ?? Jika belum mengetahuinya marilah simak ulasan yang ada dibawah berikut ini. Peta adalah sebuah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui sebuah sistem proyeksi. Peta dapat disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang artinya taplak atau kain penutup meja. Tapi secara umum pengertian peta yaitu sebuah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan memakai skala tertentu. Suatu peta merupakan representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut dengan kartografi. Banyak peta memiliki skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut dengan atlas. Baca Artikel Yang Mungkin Berhubungan “Skala Peta” Pengertian & Jenis – Rumus – Contoh Berikut ini terdapat beberapa pengertian peta menurut para ahli, diantaranya adalah 1. Menurut Erwin Raisz Peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi yang diperkecil dengan berbagai kenampakan dan ditambah tulisan-tulisan sebagai tanda pengenal. 2. Menurut ICA International Cartographic Association Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil atau diskalakan. 3. Menurut Aryono Prihandito 1998 Peta adalah gambaran permukaaan bumi dengan skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui system proyeksi tertentu. 4. Menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional Bakosurtanal 2005 Peta adalah wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada tahapan pada tingkatan pembangunan. Fungsi Peta Secara umum fungsi peta yaitu sebagai berikut Berfungsi untuk menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi. Berfungsi untuk memperlihatkan ukuran luas, jarak dan arah suatu tempat di permukaan bumi. Berfungsi untuk menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua, negara, gunung, sungai dan bentuk-bentuk lainnya. Berfungsi untuk membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi daerah yang akan diteliti. Berfungsi untuk menyajikan data tentang potensi suatu wilayah. Berfungsi untuk alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Berfungsi untuk alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan. Berfungsi untuk alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena-fenomena gejala-gejala geografi di permukaan bumi. Baca Artikel Yang Mungkin Berhubungan “Proyeksi Peta” Pengertian & Macam – Macam Tujuan Peta Adapun tujuan pembuatan peta adalah sebagai berikut Menyimpan data-data yang ada di permukaan bumi. Menganalisis data spasial seperti perhitungan volume. Memberikan informasi dalam perencanaan tata kota dan pemukiman. Memberikan informasi tentang ruang yang bersifat alami, baik manusia maupun budaya. Komponen Peta Peta adalah sebuah alat bantu dalam geografi. Sebuah peta yang ideal harus bisa dibaca dan dipakai dengan mudah. Oleh sebab itu, dalam pembuatannya harus dilengkapi dengan sebuah komponen-komponen tertentu, yaitu sebagai berikut. 1. Judul Peta Peta harus dikasih judul atau identitas yang mencerminkan isi peta. pada umumnya judul peta diletakkan di bagian atas tengah dan di luar garis tepi. Ukuran huruf untuk judul disesuaikan dengan besarnya sebuah peta. 2. Mata Angin Petunjuk Arah Mata angin harus dicantumkan dalam peta untuk mengetahui sebuah arah utara, selatan, barat, dan timur pada peta. 3. Skala Peta Skala peta adalah suatu komponen yang sangat penting dalam peta karena fungsinya untuk menunjukkan perbandingan antara jarak sebenarnya dan jarak pada peta. Skala dibagi menjadi 3, yaitu Skala angka. Misalnya 1 artinya setiap 1 cm jarak dalam peta sama dengan 25 km satuan jarak sebenarnya. Skala garis. Skala ini dibuat dalam bentuk garis horizontal yang memiliki panjang tertentu dan tiap ruas berukuran 1 cm atau lebih untuk mewakili jarak tertentu yang diinginkan oleh pembuat peta. Skala verbal, yakni skala yang ditulis dengan kata-kata. Baca Artikel Yang Mungkin Berhubungan Nama Nama Planet 4. Simbol Pada peta umum simbol-simbol yang dipakai sifatnya tetap, misalnya simbol kota, ibu kota negara, jalan kereta api, dan sungai. Adapun pada peta tematik, simbol-simbol yang dipakai memiliki sebuah ketentuan-ketentuan menurut temanya. Secara umum simbol dibedakan menjadi 4 kelompok,yakni simbol titik, garis, wilayah atau area, dan warna. Jenis-jenis simbol peta antara lain Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang berhubungan dengan jarak Simbol area, digunakan untuk mewakili suatu area tertentu dengan simbol yang mencakup area tertentu Simbol aliran, digunakan untuk menyatakan alur atau gerak. Simbol batang, digunakan untuk menyatakan suatu harga/dibandingkan dengan harga/nilai lainnya. Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas jumlah dalam bentuk persentase. Simbol bola, digunakan untuk menyatakan volume, makin besar simbol bola menunjukkan volume semakin besar dan sebaliknya makin kecil simbol bola berarti volume semakin kecil. 5. Legenda Legenda adalah menjadi kunci untuk membaca peta karena berisikan keterangan simbol-simbol yang terdapat dalam peta. Legenda biasanya diletakkan di bagian kiri atau kanan bawah peta di sebelah dalam garis tepi. 6. Warna Peta Warna peta digunakan untuk membedakan kenampakan atau objek di permukaan bumi, memberi kualitas atau kuantitas simbol di peta, dan untuk keperluan estetika peta. Warna simbol dalam peta terdiri dari 8 warna, yaitu Warna Hijau Warna hijau menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian kurang dari 200 m. Biasanya bentuk muka bumi yang terdapat pada ketinggian 2000 m sulit untuk diketahui dan tidak bisa diinterprestasikan dari peta. Namun biasanya bentuk muka bumi pada laut dalam dapat berupa dataran, lubuk laut, drempel dan palung laut. Bentuk muka bumi seperti ini juga tidak tergambar dalam peta umum. 7. Garis Astronomis Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur. Garis-garis itu berguna untuk mengetahui sebuah posisi absolut suatu objek pada peta utama. Tanda-tanda koordinat garis-garis astronomis umumnya digambarkan dengan sebuah garis-garis pendek memotong garis tepi. 8. Garis Tepi Garis tepi adalah sebuah garis untuk membatasi ruang peta, umumnya berbentuk persegi empat. 9. Sumber Peta Sumber peta perlu dicantumkan untuk meyakinkan sih pengguna bahwa peta tersebut berasal dari instansi atau lembaga yang berkompeten dalam pembuatan peta. 10. Tahun Pembuatan Tahun pembuatan peta berguna untuk mengetahui waktu peta itu dibuat. Tahun pembuatan peta ini penting untuk dicantumkan khususnya pada peta yang sifat datanya selalu mengalami perubahan. Baca Artikel Yang Mungkin Berhubungan Iklim Pengertian, 6 Unsur, 5 Jenis, dan Dampak Perubahan Iklim Lengkap 11. Inset Inset adalah peta kecil yang disisipkan di peta utama. Macam-macam inset antara lain Inset penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan letak daerah yang belum dikenali Inset penjelas, berfungsi untuk memperbesar daerah yang dianggap penting Inset penyambung, berfungsi untuk menyambung daerah yang terpotong di peta utama 12. Tipe Huruf Lettering Lettering berfungsi untuk mempertebal arti dari simbol-simbol yang ada. Macam penggunaan lettering Obyek Hipsografi ditulis dengan huruf tegak, contoh Surakarta Obyek Hidrografi ditulis dengan huruf miring, contoh Laut Jawa 13. Garis Lintang dan Garis Bujur Garis lintang adalah garis yang melintang dari arah barat – timur atau dari arah timur – barat. Garis bujur adalah garis yang membujur dari arah utara – selatan atau selatan – utara. Jenis-Jenis Peta Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis peta, diantaranya adalah A. Berdasarkan Isinya Berdasarkan isinya, peta dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut 1. Peta Umum Peta umum adalah jenis peta yang menggambarkan kenampakan bumi, baik fenomena alam atau budaya. Peta umum ini dibagi menjadi 3 jenis, yakni sebagai berikut Peta topografi, yakni jenis peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam sebuah bentuk garis kontur. Garis kontur ialah sebuah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki ketinggian yang sama. Peta korografi, yakni jenis peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang sifatnya umum, dan biasanya berskala sedang. Contohnya pada peta korografi adalah atlas. Peta dunia atau geografi, yakni jenis peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas. 2. Peta Khusus Peta Tematik Peta Khusus peta tematik adalah jenis peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu/khusus. Contohnya pada peta politik, peta geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya. Terdapat beberapa jenis peta tematik yaitu a Peta Batas Wilayah Peta ini menunjukan batasan-batasan wilayah yang menjadi kekuasaan komunitas tertentu. b Peta Budaya Peta ini menunjukan bekas kampung, kuburan, tempat suci, tempat upacara adat, lokasi untuk mengumpulkan hasil hutan, daera terlarang dan lain-lain. Tujuan peta ini untuk menunjukan sejarah suatu masyarakat dan keunikan hubungan dengan wilayah. c Peta Pemanfatan Hutan Informasi dari peta ini menunjukkan bagaimana masyarakat kampung memanfaatkan hutan utk berburu dan memungut hasil hutan, spt tanaman obat, bahan makanan, kayu bakar atau bahan bangunan d Peta Pengetahuan Ekologi Lokal Informasi dari peta ini menunjukkan bagaimana masyarakat kampung memanfaatkan hutan utk berburu dan memungut hasil hutan, spt tanaman obat, bahan makanan, kayu bakar atau bahan bangunan. e Peta Kepemilikan Lahan Peta ini menunjukan kepemilikan lahan berdasarkan sertifikan tanah yang dimiliki setiao orang, Pada masyarakat adat, kepemilikan lahan umumnya individu, biasanya diwarisi dari leluhurnya yang memperoleh bagian pembagian secara adat. Pada masyarakat adat biasanya terdapat kepemilikan keluarga dan kolektif yang dikelolah bersama-sama. f Peta Pengetahuan Ekologi Lokal Menunjukkan pengetahuan masyarakat lokal ttg dimana hewan dpt ditemukan di wilayah mereka, lokasi berbagai tanaman, lokasi yg cocok tuk ditanami, tempat utk menemukan ikan disungai, atau pd kelerengan berapa tanah mudah longsor, dsb. B. Berdasarkan Sumber Datanya Berdasarkan sumber datanya, peta dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut Peta turunan Derived Map adalah jenis peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan. Peta induk adalah jenis peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan. C. Berdasarkan Skala Berdasarkan skala, peta dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut Peta kadaster sangat besar adalah jenis peta yang berskala 1 100 sampai dengan 1 5000. Contohnya pada Peta pertanahan, Peta Pertambangan. Peta besar adalah jenis peta yang berskala > 1 5000 sampai dengan 1 Contohnya pada peta kecamatan/kabupaten. Peta sedang adalah jenis peta yang berskala > 1 sampai dengan 1 Contohnya pada peta provinsi. Peta kecil adalah jenis peta yang berskala > 1 sampai dengan 1 Contohnya pada peta negara. Peta geografis sangat kecil adalah jenis peta yang berskala > 1 ke bawah. Contohnya pada Peta benua/dunia. D. Berdasarkan Bentuk Berdasarkan bentuk, peta dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut Peta datar atau peta dua dimensi, atau peta biasa, atau peta planimetri adalah jenis peta yang berbentuk datar dan pembuatannya pada bidang datar seperti kain. Peta ini digambarkan memakai perbedaan warna atau simbol dan lainnya. Peta timbul atau peta tiga dimensi atau peta stereometri, adalah jenis peta yang dibuat hampir sama dan bahkan sama dengan keadaan sebenarnya di muka bumi. Pembuatan peta timbul dengan memakai bayangan 3 dimensi sehingga bentuk–bentuk muka bumi tampak seperti aslinya. Peta digital, adalah jenis peta hasil pengolahan data digital yang tersimpan dalam komputer. Peta ini bisa disimpan dalam disket atau CD-ROM. Contohnya pada citra satelit, foto udara. Peta garis, adalah jenis peta yang menyajikan data alam dan kenampakan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan. Peta foto, adalah jenis peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara yang dilengkapi dengan garis kontur, nama, dan legenda. E. Berdasarkan Tingkat Kedetailan Berdasarkan tingkat kedetailan, peta dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut Peta detail, peta yang skalanya 1 Peta semi detail, peta yang skalanya 1 Peta tinjau, peta yang skalanya 1 Cara Membaca Peta Bagaimana cara membaca peta suatu kabupaten atau provinsi? Ikuti langkah-langkah berikut ini. Menemukan peta kabupaten dan provinsi Peta kabupaten dan provinsi bisa kita temukan dalam atlas. Atlas adalah buku yang berisi gambar-gambar peta. Kamu bisa menemukan peta kabupaten dan provinsi di atlas provinsi-provinsi. Lihatlah daftar isi atlas tersebut. Carilah nama provinsimu. Kemudian bukalah halaman yang ditunjukkan dalam daftar isi itu. Di halaman itu kamu akan menemukan peta provinsimu. Menentukan letak wilayah Letak suatu wilayah bisa ditunjukkan dengan menyebutkan letak astronomisnya. Bagaimana menentukan letak astronomis suatu wilayah? Tarik garis lurus mendatar horizontal di wilayah terluar sebelah utara dan selatan. Sebutkan angka koordinat garis lintang kedua garis itu. Kemudian tarik garis tegak lurus di wilayah terluar sebelah barat dan timur. Sebutkan angka koordinat garis bujur kedua garis itu. Kamu sudah menemukan letak astronomis wilayah provinsi atau kabupatenmu! Dengan cara di atas mari kita tentukan letak astronomis Provinsi Banten. Letak astronomis Provinsi Banten kira-kira di antara sampai Bujur Timur BT dan sampai Lintang Selatan LS. Menyebutkan batas-batas wilayah Batas-batas wilayah bisa berupa wilayah provinsi lain. Bisa juga berupa kenampakan alam seperti selat, laut, atau samudera. Sebutkan batas-batas di sebelah timur, selatan, barat, dan utara. Menyebutkan pembagian wilayah Perhatikan pembagian wilayah di peta yang kamu baca. Sebuah provinsi terdiri dari beberapa kabupaten. Sebuah kabupaten terdiri dari beberapa kecamatan. Sebutkan kabupaten atau kecamatan di wilayah yang kamu pelajari. Menyebutkan kenampakan-kenampakan alam dan buatan Kamu tentu masih ingat arti simbol-simbol yang biasa terdapat di sebuah peta bukan? Ada simbol-simbol untuk kenampakan alam dan buatan. Sebutkan macam-macam kenampakan alam dan buatan di peta yang kamu pelajari. Misalnya saja gunung, sungai, teluk, pelabuhan, bandar udara, jalur kereta api, dan sebagainya. Itulah ulsan tentang Pengertian Peta, Fungsi, Komponen, Jenis dan Cara Membaca Semoga apa yang diulas diatas bermanfaat bagi pembaca. Sekian dan terimakasih. Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
Setiap kali berlayar tentu kita akan menemukan Pulau dan biasanya di pulau tersebut akan dipasang Suar untuk memberikan petuk pada kapal atau Sebagai Penuntun bagi Kapal-kapal yang datang dari arah laut. Terkadang Pandangan kita pada malam hari sering terkecoh dengan adanya lampu-lampu Kapal maupun lampu pelampung jaring Nelayan. Fungsi Suar Suar berfungsi sebagai penuntun kapal yang sedang berlayar pada malam hari dengan cara memberikan isyarat lampu yang celang per sekian detik, suara ini sangat membantu untuk memberikan informasi mengenai keberadaan sebua pualau di sekitar area pelayaran. Cara Membedakan Suar dan Perahu Nelayan Untuk Memastikan apakah benar Lampu yang kerlap kerlip atau cerlang adalah suar hal yang harus dilakukan adalah ploting posisi kapal, kenali pulau tersebut di peta dan pastikan ada Suar Di Pulau tersebut. Jika Ada Suar di pulau yg nampak di peta sesuai dengan yg kita lihat, selanjutnya perhatikan Karakter suarnya untuk memastikan apakah benar posisi suar tersebut dari kapal Pembacaank suar sangat penting sekali dan harus dipahi dengan benar. Contoh karakter suar dapat kawan lihat di peta.. Berikut ini merupakan Contoh mengenai cara membaca karakter suar yaitu sebagai berikut M5s 33M attinya tinggi suar 33 meter, jarak tampak 15 m, satu kali verlang merah per 5detik. Conuh berikutnya M 3 9s 33m 16M 3x celang dalam waktu 9detik, tinggi suar 33 meter, jarak tampak 16 mil.
cara membaca suar di peta